Jumat, 20 Januari 2017

Jantung Anak Akuntansi

 

Haloooooo!! XD
Anybody miss me!?
Lolololol I think not, ahaha!!


Right~ Sesuai dengan judul, kali ini aku mau cerita tentang jantungnya anak akuntansi, yang gak lain adalah KALKULATOR!! XD Awalnya mau cerita di FB tapi lebih seru di blog kayaknya. :3

Sou da! Alasan aku posting tema ini karena aku baru kalkulator yang biasa dipakai anak teknik dan akuntansi beberapa jam yang lalu. Oke, aku sebut merek ya.

CASIO. Pasti familiar dengan merek ini, kan? Menurutku memang merek CASIO yang paling bagus. (Atau Alfalink ya?)

Well, soal merek mana yang paling bagus, itu hanya opini. ^^ Tiap tipe, model, merek, pasti punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tergantung kegunaan dan selera pemakainya mau beli yang mana. Tapi untuk akuntansi, jujur, aku saranin sih beli kalkulator CASIO fx-991ID PLUS atau CASIO fx-991ES PLUS.

Oho, tipenya mirip, ya? Sini, daku jelasin secara singkatnya. ^^

Dua tipe itu memang sama secara fungsi dan rumus. Beda di fiturnya walau sedikit. ID dan ES itu sebenarnya singkatan. ID untuk Indonesia dan ES untuk English.

Maksudnya gimana?

Hmm, contoh satu aja. Di tipe ID, tombol on/off ditulis "Hidup" dan "Mati", terus ada "Sisip" juga. Kalau ES ya pastilah pakai tulisan bahasa Inggris. -.- Aku pribadi sih memang lebih suka tipe ES, tapi ternyata (walau lebih mahal) cuma ada one power atau cuma pakai baterai. Beda dengan ID yang dual power. Selain baterai, ID juga bisa dengan cahaya matahari. Harganya juga lebih murah. ._. Heran...

Aku juga mau sharing pengalamanku, nih. :3 Ya memang tujuan awalnya gitu sih, wwwww!!

Kemarin (19/1) aku dapat jam kuliah kosong, jadi bisa perpanjang waktu peminjaman buku dan cari kalkulator baru~ Well, singkat cerita setelah ke kampus Kalimalang, aku mulai cari kalkulator di Gramedia MM yang lebih dekat. Awalnya sih nitip ke teman, tapi uang titipanku gak cukup. Harganya 230k sedangkan aku nitip uang 200k. Aku gak enak pinjam uangnya dulu dan lagipula aku telat balas LINE-nya. TAT

Lanjut~ Dengan happy go lucky(?), aku menaiki tangga menuju lantai 3. Setelah nitip tas, aku langsung cari kalkulator tanpa neka-neko (padahal mau liat-liat komik atau novel, tapi takut ngiler TAT).

Terus cuma beberapa langkah dari pintu masuk, mataku menangkap lemari khusus buat majangin kalkulator, di samping Alfalink. Langsung happy, kan? Ternyata ada~ Tiga detik kemudian, badanku membeku. Harganya 340k!? Itu yang tipe ES!! Oke, masih ada kesempatan tipe ID. Mungkin lebih murah. Di samping ES memang ada yang ID, tapi gak ada tempelan harga. Pas kucari, ternyata... harganya SAMA! TAT

Dilanda rasa kecewa karena budget-nya kurang, aku pun keluar Gramed. Hmm, mungkin di Toko Gunung Agung BCP harganya lebih murah?

Dengan penuh harap, aku jalan kaki ke mal lain, BCP. Dua langkah dari pintu masuk, aku sudah bisa melihat lemari pajangan kalkulator!! You know what? Ternyata harganya JAUH LEBIH MURAH! Sayangnya... cuma beda 31k yang berarti 309k untuk tipe ES dan ID!! TAT 

JUST WHY!?

Gak nyangka, Gramed berani ambil harga setinggi itu. :') Tahu sih, ada banyak faktor, terutama sewa tempatnya yang terbilang cukup mahal. Tapi omg, gak kira-kira aja bedanya. :')

Budget-ku memang cukup untuk beli di BCP itu, tapi daku mikir. Seingatku, fotokopi dekat rumah (salah satu langgananku) jualan kalkulator. Sebelum ini memang pernah beli di sana dan tanya-tanya soal harga kalkulator yang lain, walau berakhir beli tipe yang sama, yaitu Karce. :') Pekerja di sana juga paham kalau budget-ku pas-pasan, wwwww!! Jadi, pas aku tanya, "Ada CASIO tipe 991 gak, Mas?"

Dia jawab, "991, ya? Kayaknya habis, Mbak. Tapi Bos saya lagi belanja sekarang. Mbaknya mau pesan aja?"

"Eh? Boleh, Mas? Tapi harganya berapa?" tanyaku dengan nada harap-harap cemas.

"Wah, kalau 991 yang pasti di atas 200k. Budget-nya cukup apa gak?"

"Ehehe, asal jangan sampe 300k aja, Mas. Kalau bisa."

"Oke, bentar. Saya telpon Bos saya."

Jadilah Bosnya ditelpon. Katanya bisa pesan karena barangnya memang laku. Yowes, Masnya minta nomor hp untuk telpon harga dan negonya gimana. 

Sekitar sejam kemudian pas lagi main ponsel dan udah di rumah, ada yang nelpon. Gak sengaja malah aku matiin. Yaudah aku telpon balik. Ternyata dari Mas-Masnya. Pas di telpon itu, jujur, kayaknya aku nelpon Bosnya. Ahaha, soalnya langsung tawar menawar harga. Dia bilang, karena aku pesan, jadi harganya dimurahin jadi 250k untuk tipe ID. Kalau ES masih 300k. Yaudahlah, cari yang murah, deal 250k. 

TAT Lebih mahal dari harga di toko temanku beli. Beda 20k, hiks. Tapi masih mending sih, daripada temanku yang beli ES harga 285k di Intermedia. :')

Besok sore aka hari ini, aku ambil kalkulatornya. Di tempat fotokopian itu, ada Bosnya baru nganterin barang-barang baru. Wwwww!! Kebetulan sekali~ Kalkulator udah di tangan, uangnya udah dikasih, tapi mau tanya ini ori atau gak jadi gak enak. Yaudah, doa aja dalam hati semoga asli. :') 

Pas di rumah, ternyata gak ada kartu garansi!! TAT AAAAAARGH! NAKI SOU!!

Gak lama, teman sekelasku yang lain nge-LINE di grup. Dia beli kalkulator yang sama di Tokopedia harganya cuma 175k!! TAT Beda 75k dan harga segitu, aku bisa beli novel Yakumo, hiiiiiks!! Ya Allah... Semoga kalkulatornya awet dan gak hilang aja... :')

Ya intinya, tiap tempat jualan pasti matok harganya masing-masing. Kalau bisa cari yang harga murah tapi kualitas bagus, walau susah dicari pasti. Mau ori atau kw, terserah kalian. Diusahain yang asli aja kalau menurutku. :3 Manfaatnya kan juga buat kita-ssu, why not?

Oke, sekian dariku, Rin Shouta!
Ja, bye bye!
CHAU!!

Tidak ada komentar: