Tugas Soft Skill : Pengantar Bisnis
BAB 2
Perusahaan dan Lingkungan Perusahaan
- Pengertian Perusahaan
- Tempat Kedudukan dan Letak Kedudukan
- Perusahaan dan Lembaga Sosial
- Berbagai Macam Lingkungan Perusahaan dan Pengaruhnya Terhadap Perusahaan
- Pendekatan Dalam Melihat Bisnis dan Lingkungan
1.
Pengertian Perusahaan
Menurut kamus besar bahasa
Indonesia, usaha adalah kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran,
atau badan untuk mencapai suatu maksud; pekerjaan (perbuatan, prakarsa,
ikhtiar, daya upaya untuk mencapai sesuatu. Usaha adalah segala kegiatan
ekonomi yang dilakukan oleh manusia dalam rangka mencapai kemakmuran dan
kesejahteraan. Oleh karena itu, istilah usaha dalam ilmu ekonomi sesungguhnya
dapat diartikan sebagai kegiatan atau tindakan ekonomi yang dilakukan manusia.
Kuncinya adalah dalam rangka mencapai kemakmuran dan kesejahteraan.
Pengertian perusahaan itu
sendiri menurut Molengraaff adalah keseluruhan perbuatan yang dilakukan
secara terus-menerus, untuk memperoleh penghasilan, bertindak
keluar, dengan cara memperdagangkan, menyerahkan atau mengadakan
perjanjian-perjanjian perdagangan. Pengertian perusahaan disini tidak
mempersoalkan tentang perusahaan sebagai badan usaha, namun justru perusahaan
sebagai perbuatan, jadi terkesan hanya meliputi kegiatan usaha.
Menurut Polak, pengertian
perusahaan dari sudut komersil
artinya baru dikatakan perusahaan apabila diperlukan perhitungan laba rugi yang
dapat diperkirakan dan dicatat dalam pembukuan. Yang dimaksud dengan laba
adalah tujuan utama dari setiap perusahaan, jika tidak demikian berarti
bukan perusahaan dan tidak mempersoalkan perusahaan sebagai badan usaha.
Jadi, kesimpulan yang didapat,
yaitu perusahaan merupakan badan usaha atau tempat terjadinya kegiatan ekonomi
yang dilakukan manusia secara terus-menerus dengan mengerahkan tenaga, pikiran,
atau badan untuk memperoleh penghasilan berupa laba dan memenuhi kebutuhan
masyarakat baik barang atau jasa.
Adapun pengertian perusahaan yang
dimuat dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun
1982, sebagai berikut:
a. Perusahaan merupakan
setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap,
terus menerus dan yang didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam wilayah
negara Republik Indonesia yang bertujuan memperoleh keuntungan (laba).
b. Usaha adalah
setiap tindakan, kegiatan atau perbuatan apapun dalam bidang perekonomian yang
dilakukan oleh setiap pengusaha untuk tujuan memperoleh keuntungan (laba).
c. Pengusaha
adalah setiap orang atau persekutuan atau badan hukum yang menjalankan suatu
jenis perusahaan.
Secara garis besar perusahaan dapat di
golongkan menjadi :
a. Perusahaan Jasa (service firm),
yaitu perusahaan yang kegiatannya menjual jasa. Contohnya adalah kantor akuntan,
kantor pengacara, salon, dan sebagainya.
b. Perusahaan Dagang (merchandising firm),
yaitu perusahaan yang kegiatannya membeli barang jadi dan menjualnya kembali
tanpa melakukan pengolahan terhadap barang tersebut. Contohnya dealer, toserba,
toko kelontong, dan sebagainya.
c. Perusahaan Manufaktur / Pabrik / Industri
(manufacturing firm), yaitu perusahaan yang kegiatannya mengolah
bahan baku menjadi barang jadi dan kemudian menjual barang jadi tersebut.
Contohnya adalah pabrik sepatu, pabrik roti, dan sebagainya.
2.
Tempat Kedudukan dan Letak Perusahaan
2.1.
Tempat Kedudukan
Tempat
kedudukan perusahaan adalah kantor pusat perusahaan yang pada umumnya dipengaruhi
oleh faktor kelancaran hubungan dengan lembaga-lembaga lain, seperti lembaga
pemerintah, lembaga keuangan, pelanggan dan sebagainya.
Tempat kedudukan perusahaan dapat
ditentukan dengan berbagai pertimbangan antara lain:
a. Tempat kedudukan perusahaan yang terikat
oleh alam, letak perusahaan yang tidak dipengaruhi oleh manusia, melainkan
tergantung atau terikat oleh alam. Misalnya letak perusahaan-perusahaan
pertambangan dan letak perusahaan pertanian
b. Tempat kedudukan perusahaan berdasar
sejarah, tempat atau letak perusahaan itu hanya dapat diterangkan atas
dasar sejarah, bukan karena pertimbangan yang lain. Biasanya karena tempat
pendiriannya secara kebetulan terletak disuatu tempat dan kemudian berkembang
juga dilokasi tersebut. Mengingat nilai sejarah awal pendiriannya, dan karena
tempat kedudukan badan usaha tersebut telah diketahui para relasi bisnisnya maka
badan usaha tersebut cenderung bertahan pada lokasi tersebut.
c. Tempat kedudukan perusahaan yang ditentukan,
letak perusahaan yang ditentukan oleh pemerintah pada suatu tempat atas dasar
pertimbangan khusus, misalnya keselamatan umum, kesehatan, ketertiban,
pencemaran usaha dan lain-lain. Contohnya penetapan kawasan industri Pulo Gadung
dengan pertimbangan ketertiban dan pencemaran kota.
d. Tempat kedudukan perusahaan yang ekonomis,
tempat kedudukan usaha yang pemilihannya berdasarkan perhitungan bahwa tempat
yang dipilih adalah tempat yang paling menguntungkan berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan ekonomi. Contohnya pada perusahaan industri,
pertimbangan-pertimbangan yang diperlukan antara lain dekat dengan bahan dasar,
dekat dengan pasar, energi, tenaga kerja, modal serta kemudahan transportasi. Hal-hal
tersebut berkaitan dengan ongkos pengangkutan dan ongkos tenaga.
Tempat kedudukan usaha yang
ekonomis meliputi:
a. Tempat kedudukan usaha yang berorientasi
pada pasar (market oriented industry),
yaitu tempat kedudukan usaha yang didirikan mendekati daerah persebaran konsumen.
b. Tempat kedudukan usaha yang berorientasi
pada tenaga kerja (employment oriented
industry), yaitu industry yang didirikan mendekati daerah pemusatan
penduduk, terutama daerah yang memiliki banyak angkatan kerja tetapi kurang
pendidikannya.
c. Tempat kedudukan usaha yang berorientasi
pada pengolahan (supply oriented industry),
yaitu industry yang didirikan dekat atau ditempat pengolahan. Misalnya industri
semen palimanan Cirebon (dekat dengan batu gamping)
d. Tempat kedudukan usaha yang berorientasi
pada bahan baku, yaitu industri yang didirikan di tempat tersedianya bahan
baku. Misalnya: industri konveksi berdekatan dengan industri tekstil.
e. Industri yang tidak terikat oleh persyaratan
lain (footloose industry), yaitu
industri yang didirikan tidak terikat oleh syarat-syarat diatas. Industri ini
dapat didirikan di mana saja, karena bahan baku, tenaga kerja dan pasarnya yang
sangat luas serta dapat ditemukan dimana saja. Misalnya : industri elektronik,
industri otomotif dan industri transportasi.
2.2.
Letak Perusahaan
Letak perusahaan adalah tempat
perusahaan melakukan kegiatan fisik atau pabrik. Letak perusahaan dipengaruhi
oleh faktor penting yang menunjang efisiensi perusahaan terutama dalam kaitannya
dengan biaya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
letak perusahaan antara lain :
a. Harga
bahan mentah atau bahan pembantu
b. Tingkat
upah buruh
c. Tanah
d. Pajak
e. Tingkat
bunga
f. Biaya
alat produksi
g. Biaya
atas jasa pihak ketiga
Letak perusahaan dapat dibedakan
menjadi empat :
a. Letak perusahaan yang terikat dengan alam,
perusahaan yang pada umumnya karena ketersediaan dan kemudahan bahan baku.
Seperti perusahaan pertambangan, perkebunan, pertanian, dan sebagainya.
b. Letak perusahaan yang terikat dengan
sejarah, yaitu letak perusahaan yang hanya dapat dijelaskan berdasarkan
sejarah. Seperti perusahaan batik, kerajinan, dan sebagainya.
c. Letak perusahaan ditentukan oleh pemerintah,
yaitu letak perusahaan yang ditentukan oleh pemerintah berdasarkan pertimbangan
keamanan, politik, kesehatan,dll. Seperti, perusahaan bahan kimia, peternakan,
dan sebagainya.
d. Letak perusahaan yang dipengaruhi oleh
faktor-faktor ekonomi, yaitu letak perusahaan yang letaknya ditentukan
berdasarkan faktor ekonomi yang mempengaruhinya. Seperti, ketersediaan bahan
mentah, ketersediaan tenaga air, ketersediaan modal, ketersediaan tenaga kerja,
transportasi, pasar dan kesesuaian iklim.
Cara menentukan letak perusahaan
yang tepat ada 2 macam, yaitu cara kualitatif dan kuantitatif. Penilaian
terhadap faktor-faktor yang dianggap relevan atau memegang peranan pada setiap
pilihan lokasi dengan berdasarkan kualitas dari lingkungan sekitar perusahaan
tersebut merupakan cara kualitatif.
Sedangkan cara kuantitatif adalah
pengembangan cara kualitatif dengan hasil analisis kualitatifnya diberi skor (nilai)
pada masing-masing kriteria.
Jadi, kesimpulan yang bisa
diambil adalah tempat kedudukan dan letak perusahaan memiliki arti yang
berbeda. Perbedaan tersebut terletak pada fungsinya. Tempat kedudukan
perusahaan berfungsi sebagai tempat administrasi perusahaan tersebut dan
cenderung ke kota-kota besar. Sedangkan letak perusahaan berfungsi sebagai
tempat mengolah produk, yakni keadaan fisik perusahaan untuk melaksanakan kegiatan
operasional.
3.
Perusahaan dan Lembaga Sosial
Lembaga sosial merupakan salah
satu jenis lembaga yang mengatur rangkaian tata cara dan prosedur dalam
melakukan hubungan antar manusia saat mereka menjalani kehidupan bermasyarakat
dengan tujuan mendapatkan keteraturan hidup. Lembaga tersebut juga dikenal
sebagai lembaga kemasyarakat.
Pengertian istilah lembaga sosial
dalam bahasa Inggris adalah social
institution yang dapat diterjemahkan sebagai pranata sosial. Hal ini
dikarenakan social institution
merujuk pada perlakuan mengatur perilaku para anggota masyarakat.
Menurut Koentjaraningrat, lembaga sosial adalah satuan norma khusus yang
menata serangkaian tindakan dan berpola untuk keperluan khusus manusia dalam
kehidupan bermasyarakat.
Lalu apa hubungannya dengan
perusahaan? Perusahaan itu sendiri memiliki arti tempat kegiatan ekonomi berlangsung.
Dalam delapan jenis lembaga sosial, ada jenis lembaga ekonomi. Dengan kata
lain, perusahaan itulah yang dimaksud dengan lembaga ekonomi yang bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat.
Perusahaan dan lembaga sosial
saling berkaitan. Perusahaan sendiri dari awal didirikan pasti memiliki tujuan.
Pada dasarnya tujuan tersebut ada dua macam, yakni:
a. Tujuan
ekonomis, berkenaan dengan upaya
perusahaan berupaya menciptakan laba, menciptakan pelanggan/konsumen, dan
menjalankan upaya-upaya pengembangan dengan memusatkan perhatian pada kebutuhan
masyarakat dalam hal produkyang di inginkan, kualitas, harga, kuantitas, waktu
pelayanan, kegunaan produk, dan sebagainya.
b. Tujuan
sosial, perusahaan memperhatikan
keinginan investor, karyawan, penyedia, faktor-faktor produksi, maupun
masyarakat luas. Kedua tujuan tersebut saling mendukung untuk mencapai tujuan
utama perusahaan, yaitu memberi kepuasan kepada keinginan konsumen ataupun
pelanggan.
Fungsi dari lembaga ekonomi,
sebagai berikut :
a. Memberi
pedoman untuk mendapatkan bahan pangan
b. Memberikan
pedoman untuk melakukan pertukaran barang atau barter
c. Memberi
pedoman tentang harga jual beli barang
d. Memberi
pedoman untuk menggunakan tenaga kerja
e. Memberikan
pedoman tentang cara pengupahan
f. Memberikan
pedoman tentang cara pemutusan hubungan kerja
g. Memberi
identitas bagi masyarakat
Jadi, perusahaan juga sudah ikut
berkontribusi untuk memajukan bangsa dan negara secara tidak langsung. Salah
satu dampak positif dari banyaknya perusahaan yang didirikan, yaitu persentasi
pengangguran bisa berkurang. Selain itu, ada juga dampak negatif yang dapat
ditimbulkan, yakni pencemaran lingkungan.
4.
4. Berbagai Macam Lingkungan Perusahaan dan Pengaruhnya Terhadap Perusahaan
4.1.
Macam-Macam Lingkungan Perusahaan
4.1.1.
Lingkungan
Eksternal
Lingkungan eksternal perusahaan
yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan perusahaan. Lingkungan
eksternal meliputi variabel-variabel di luar organisasi yang dapat berupa
tekanan umum dan tren di dalam lingkungan societal ataupun faktor-faktor spesifik
yang beroperasi di dalam lingkungan kerja (industri) organisasi. Variabel-variabel
eksternal ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu ancaman dan peluang, Lingkungan
eksternal perusahaan dapat dibedakan menjadi :
a. Lingkungan eksternal makro, adalah lingkungan
eksternal yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan usaha. Contoh :
·
Keadaan alam: sumber daya alam, lingkungan.
·
Politik dan hankam: kehidupan operasional perusahaan
sangat terpengaruh oleh politik dan hankam negara dimana perusahaan berada menciptakan.
·
Hukum
·
Perekonomian
·
Pendidikan dan kebudayaan
·
Sosial dan budaya
·
Kependudukan
·
Hubungan internasional.
b. Lingkungan eksternal mikro, adalah lingkungan
eksternal yang pengaruh langsung terhadap kegiatan usaha. Contoh :
·
Pemasok / supplier : yang menunjang kelangsungan
operasi perusahaan.
·
Perantara, misalnya distribotur, pengecer yang
berperan dalam pendistribusian hasil-hasil produksi ke konsumen.
·
Teknologi: yang berkaitan dengan perkembangan
proses kerja, peralatan metode, dll.
·
Pasar, sebagai sasaran dari produk yang dihasilkan
perusahaan.
4.1.2.
Lingkungan
Internal
Lingkungan internal dalah
faktor-faktor yang berada dalam kegiatan produksi dan langsung mempengaruhi
hasil produksi. Contoh :
·
Tenaga kerja
·
Peralatan dan mesin
·
Permodalan (pemilik, investor, pengelolaan dana)
·
Bahan mentah, bahan setengah jadi, pergudangan
·
Sistem informasi dan administrasi sebagai acuan
pengambilan keputusan.
4.2.
Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Perusahaan
Berikut merupakan faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi
perusahaan:
a. Lingkungan perekonomian yang erat
berhubungan dengan pasar dimana
diadakan penjualan dan pembelian
barang dan jasa.
b. Lingkungan seperti politik, pemerintah,
hukum, dan militer yang mengatur kegiatan perusahaan.
c. Keadaan
sosial meliputi berbagai golongan penduduk dengan sikap kepercayaan, tingkah laku yang
dicerminkan dalam lembaga
social yang ada.
Dari ketiga golongan diatas masih dapat diperinci lagi menjadi
sub faktor, yaitu:
a. Tanah dan alam sekitar
Tanah
dan sumber alam merupakan salah satu faktor
penting untuk kegiatan perusahaan.
b. Ilmu pengetahuan dan seni
Ilmu
penegtahuan menunjukkan metode, manajemen kepada pimpinan dalam mengelola perusahaan. Penerapan ilmu pengetahuan dalam dunia perusahaan akan dapat membantu menggali ilmu pengetahuan lebih lanjut.
c. Pemerintah dan hukum
Aspek
positif dari pemerintah akan dibutuhkan
oleh perusahaan ialah perlindungan
terhadap hak milik, pemeliharaan
tata hukum, dan keamanan, serta
penggunaan keuangan, tetapi pemerintah
perlu mengadakan pembatasan dengan
mengadakan pemungutan pajak dan tarif.
d. Uang, kredit, kapital
Uang
kredit merupakan darah bagi kehidupan
perusahaan. Apabila uang, kredit, dan kapital ini lambat akan menghambat jalannya perusahaan. Sebaliknya, jika jumlah yang terlampau banyak akan mengganggu perusahaan. Uang sebagai alat pembayaran, termasuk kredit
didalamanya.
Mengenai
kapital perusahaan tidak akan dapat
menjalankan fungsinya
tanpa kapital. Dana kapital ini dalam bentuk terkumpulnya uang atau kredit
yang diinvestasikan dalam
perusahaan.
e. Tersedianya tenaga kerja
Tenaga
kerja dalam perusahaan pada umumnya
bersatu dalam bentuk serikat kerja.
Berhasilnya perusahaan tergantung pada tingkat ketrampilan, kesehatan, dan sikap dari tenaga kerja. Hal ini sangat
tergantung pada system pendidika,
standar hidup, dan
inisiatif dari masyarakat.
f. Sikap konsumen
Usaha
perusahaan untuk mengurangi resiko dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dengan memperhatikan sikap konsumen dan publik.
g. Kepercayaan dan agama
Mempengaruhi
tingkah laku manusia serta etika
masyarakat, hal ini mempengaruhi kebijaksanaan perusahaan yang diambil oleh manajer. Standar etika ini harus
diikuti oleh perusahaan.
h. Hubungan internasional
Hubungan ini meliputi penyediaan sumber
ekonomi, bahan perdagangan dan
politik mungkin tidak
terbatas pada bahan dasar, tetapi
juga berupa tenaga kerja terdidik yang didatangkan dari luar negeri.
5
5.
Pendekatan Dalam Melihat Bisnis dan Lingkungan
Hubungan antar bisnis dengan lingkungan sangat erat. Perusahaan yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan
akan tersingkir dari
kancah persaingan bisnis. Hubungan
antar bisnis dengan lingkungan
kemudian ditelaah oleh para usahawan.
Pada mulanya telaah dilakukan secara tradisional, yaitu mereka beranggapan
bahwa bisnis merupakan hal yang terpenting atau menduduki titik sentral. Sedangkan lingkungan merupakan hal sekunder yang mengelilingi bisnisnya. Pandangan tradisional tersebut sering disebut dengan yang berorientasi produsen atau “Producer Oriented Aproach”.
Pandangan itu memang cocok
dengan kondisi saat itu, dimana pada saat itu keadaannya disebut sebagai “Seller’s
Market”, yang artinya produsen masih langka sehingga barang apapun yang dihasilkan akan selalu
terjual. Akan tetapi keadaan itu
berubah, dimana pengusaha
menjadi bertambah banyak dan masyarakat
menjadi lebih selektif sehingga timbulah persaingan yang ketat di antara para
pengusaha. Hanya pengusaha yang mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan konsumenlah yang mampu bertahan. Keadaan ini disebut “Buyer’s Market” atau “pasar pembeli”, yaitu keadaan dimana
pembeli yang akan menentukan semuanya
dan bukan bukan penjual. Dalam hal ini berlaku suatu ungkapan “pembeli adalah raja”.
Dalam hal ini siapa yang berhasil mendekati konsumen dialah yang akan bertahan
dalam kancah persaingan
bisnis. Pada saat seperti inilah
pengusaha harus pandai melihat faktor
lingkungan. Jadi, dalam
hal ini yang merupakan faktor
yang sentral adalah masyarakat
atau konsumen sedangkan pengusaha
mengelilinginya untuk
melayani kebutuhan secara lebih baik sesuai dengan selera konsumen. Pandangan ini disebut “Consumer Oriented Approach” atau “pendekatan yang berorientasi konsumen”.
~ Sekian ~
Sumber :
Catatan
Author :
Terima
kasih banyak atas semua sumber yang telah memberikan berbagai macam informasi,
sehingga saya bisa membuat artikel ini. Sekali lagi, terima kasih banyak. :”D
Maaf jika format penulisannya jelek atau semacamnya. Saya copas dari pekerjaan saya di Microsoft Word yang sebenarnya rapi. Tapi jika ingin melihat hasil pekerjaan saya yang asli, bisa klik [Download].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar