Selasa, 22 September 2015

[Tugas] Perusahaan dan Lingkungan Perusahaan

Tugas Soft Skill : Pengantar Bisnis



BAB 2
Perusahaan dan Lingkungan Perusahaan

  1. Pengertian Perusahaan
  2. Tempat Kedudukan dan Letak Kedudukan
  3. Perusahaan dan Lembaga Sosial
  4. Berbagai Macam Lingkungan Perusahaan dan Pengaruhnya Terhadap Perusahaan
  5. Pendekatan Dalam Melihat Bisnis dan Lingkungan





   1.        Pengertian Perusahaan
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, usaha adalah kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai suatu maksud; pekerjaan (perbuatan, prakarsa, ikhtiar, daya upaya untuk mencapai sesuatu. Usaha adalah segala kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh manusia dalam rangka mencapai kemakmuran dan kesejahteraan. Oleh karena itu, istilah usaha dalam ilmu ekonomi sesungguhnya dapat diartikan sebagai kegiatan atau tindakan ekonomi yang dilakukan manusia. Kuncinya adalah dalam rangka mencapai kemakmuran dan kesejahteraan.
Pengertian perusahaan itu sendiri menurut Molengraaff adalah keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara terus-menerus, untuk memperoleh penghasilan, bertindak keluar, dengan cara memperdagangkan, menyerahkan atau mengadakan perjanjian-perjanjian perdagangan. Pengertian perusahaan disini tidak mempersoalkan tentang perusahaan sebagai badan usaha, namun justru perusahaan sebagai perbuatan, jadi terkesan hanya meliputi kegiatan usaha.
Menurut Polak, pengertian perusahaan dari sudut komersil artinya baru dikatakan perusahaan apabila diperlukan perhitungan laba rugi yang dapat diperkirakan dan dicatat dalam pembukuan. Yang dimaksud dengan laba adalah tujuan utama dari setiap perusahaan, jika tidak demikian berarti bukan perusahaan dan tidak mempersoalkan perusahaan sebagai badan usaha.
Jadi, kesimpulan yang didapat, yaitu perusahaan merupakan badan usaha atau tempat terjadinya kegiatan ekonomi yang dilakukan manusia secara terus-menerus dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk memperoleh penghasilan berupa laba dan memenuhi kebutuhan masyarakat baik barang atau jasa.
Adapun pengertian perusahaan yang dimuat dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982, sebagai berikut:
                     a.   Perusahaan merupakan setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap, terus menerus dan yang didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam wilayah negara Republik Indonesia yang bertujuan memperoleh keuntungan (laba).
                    b.   Usaha adalah setiap tindakan, kegiatan atau perbuatan apapun dalam bidang perekonomian yang dilakukan oleh setiap pengusaha untuk tujuan memperoleh keuntungan (laba).
                     c.   Pengusaha adalah setiap orang atau persekutuan atau badan hukum yang menjalankan suatu jenis perusahaan.
Secara garis besar perusahaan dapat di golongkan menjadi : 
                     a.   Perusahaan Jasa (service firm), yaitu perusahaan yang kegiatannya menjual jasa. Contohnya adalah kantor akuntan, kantor pengacara, salon, dan sebagainya.
                    b.   Perusahaan Dagang (merchandising firm), yaitu perusahaan yang kegiatannya membeli barang jadi dan menjualnya kembali tanpa melakukan pengolahan terhadap barang tersebut. Contohnya dealer, toserba, toko kelontong, dan sebagainya.
                     c.   Perusahaan Manufaktur / Pabrik / Industri (manufacturing firm), yaitu perusahaan yang kegiatannya mengolah bahan baku menjadi barang jadi dan kemudian menjual barang jadi tersebut. Contohnya adalah pabrik sepatu, pabrik roti, dan sebagainya.


   2.        Tempat Kedudukan dan Letak Perusahaan
2.1.       Tempat Kedudukan
Tempat kedudukan perusahaan adalah kantor pusat perusahaan yang pada umumnya dipengaruhi oleh faktor kelancaran hubungan dengan lembaga-lembaga lain, seperti lembaga pemerintah, lembaga keuangan, pelanggan dan sebagainya.
Tempat kedudukan perusahaan dapat ditentukan dengan berbagai pertimbangan antara lain:
                                               a.     Tempat kedudukan perusahaan yang terikat oleh alam, letak perusahaan yang tidak dipengaruhi oleh manusia, melainkan tergantung atau terikat oleh alam. Misalnya letak perusahaan-perusahaan pertambangan dan letak perusahaan pertanian
                                              b.     Tempat kedudukan perusahaan berdasar sejarah, tempat atau letak perusahaan itu hanya dapat diterangkan atas dasar sejarah, bukan karena pertimbangan yang lain. Biasanya karena tempat pendiriannya secara kebetulan terletak disuatu tempat dan kemudian berkembang juga dilokasi tersebut. Mengingat nilai sejarah awal pendiriannya, dan karena tempat kedudukan badan usaha tersebut telah diketahui para relasi bisnisnya maka badan usaha tersebut cenderung bertahan pada lokasi tersebut.
                                               c.     Tempat kedudukan perusahaan yang ditentukan, letak perusahaan yang ditentukan oleh pemerintah pada suatu tempat atas dasar pertimbangan khusus, misalnya keselamatan umum, kesehatan, ketertiban, pencemaran usaha dan lain-lain. Contohnya penetapan kawasan industri Pulo Gadung dengan pertimbangan ketertiban dan pencemaran kota.
                                              d.     Tempat kedudukan perusahaan yang ekonomis, tempat kedudukan usaha yang pemilihannya berdasarkan perhitungan bahwa tempat yang dipilih adalah tempat yang paling menguntungkan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan ekonomi. Contohnya pada perusahaan industri, pertimbangan-pertimbangan yang diperlukan antara lain dekat dengan bahan dasar, dekat dengan pasar, energi, tenaga kerja, modal serta kemudahan transportasi. Hal-hal tersebut berkaitan dengan ongkos pengangkutan dan ongkos tenaga.
Tempat kedudukan usaha yang ekonomis meliputi:
                                               a.     Tempat kedudukan usaha yang berorientasi pada pasar (market oriented industry), yaitu tempat kedudukan usaha yang didirikan mendekati daerah persebaran konsumen.
                                              b.     Tempat kedudukan usaha yang berorientasi pada tenaga kerja (employment oriented industry), yaitu industry yang didirikan mendekati daerah pemusatan penduduk, terutama daerah yang memiliki banyak angkatan kerja tetapi kurang pendidikannya.
                                               c.     Tempat kedudukan usaha yang berorientasi pada pengolahan (supply oriented industry), yaitu industry yang didirikan dekat atau ditempat pengolahan. Misalnya industri semen palimanan Cirebon (dekat dengan batu gamping)
                                              d.     Tempat kedudukan usaha yang berorientasi pada bahan baku, yaitu industri yang didirikan di tempat tersedianya bahan baku. Misalnya: industri konveksi berdekatan dengan industri tekstil.
                                               e.     Industri yang tidak terikat oleh persyaratan lain (footloose industry), yaitu industri yang didirikan tidak terikat oleh syarat-syarat diatas. Industri ini dapat didirikan di mana saja, karena bahan baku, tenaga kerja dan pasarnya yang sangat luas serta dapat ditemukan dimana saja. Misalnya : industri elektronik, industri otomotif dan industri transportasi.

2.2.       Letak Perusahaan
Letak perusahaan adalah tempat perusahaan melakukan kegiatan fisik atau pabrik. Letak perusahaan dipengaruhi oleh faktor penting yang menunjang efisiensi perusahaan terutama dalam kaitannya dengan biaya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi letak perusahaan antara lain :


                            a.     Harga bahan mentah atau bahan pembantu
                           b.     Tingkat upah buruh
                            c.     Tanah
                                d.     Pajak
                                 e.     Tingkat bunga
                                 f.     Biaya alat produksi
                                g.     Biaya atas jasa pihak ketiga


Letak perusahaan dapat dibedakan menjadi empat :
                                               a.     Letak perusahaan yang terikat dengan alam, perusahaan yang pada umumnya karena ketersediaan dan kemudahan bahan baku. Seperti perusahaan pertambangan, perkebunan, pertanian, dan sebagainya.
                                              b.     Letak perusahaan yang terikat dengan sejarah, yaitu letak perusahaan yang hanya dapat dijelaskan berdasarkan sejarah. Seperti perusahaan batik, kerajinan, dan sebagainya.
                                               c.     Letak perusahaan ditentukan oleh pemerintah, yaitu letak perusahaan yang ditentukan oleh pemerintah berdasarkan pertimbangan keamanan, politik, kesehatan,dll. Seperti, perusahaan bahan kimia, peternakan, dan sebagainya.
                                              d.     Letak perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi, yaitu letak perusahaan yang letaknya ditentukan berdasarkan faktor ekonomi yang mempengaruhinya. Seperti, ketersediaan bahan mentah, ketersediaan tenaga air, ketersediaan modal, ketersediaan tenaga kerja, transportasi, pasar dan kesesuaian iklim.
Cara menentukan letak perusahaan yang tepat ada 2 macam, yaitu cara kualitatif dan kuantitatif. Penilaian terhadap faktor-faktor yang dianggap relevan atau memegang peranan pada setiap pilihan lokasi dengan berdasarkan kualitas dari lingkungan sekitar perusahaan tersebut merupakan cara kualitatif. Sedangkan cara kuantitatif adalah pengembangan cara kualitatif dengan hasil analisis kualitatifnya diberi skor (nilai) pada masing-masing kriteria.
Jadi, kesimpulan yang bisa diambil adalah tempat kedudukan dan letak perusahaan memiliki arti yang berbeda. Perbedaan tersebut terletak pada fungsinya. Tempat kedudukan perusahaan berfungsi sebagai tempat administrasi perusahaan tersebut dan cenderung ke kota-kota besar. Sedangkan letak perusahaan berfungsi sebagai tempat mengolah produk, yakni keadaan fisik perusahaan untuk melaksanakan kegiatan operasional.


   3.        Perusahaan dan Lembaga Sosial
Lembaga sosial merupakan salah satu jenis lembaga yang mengatur rangkaian tata cara dan prosedur dalam melakukan hubungan antar manusia saat mereka menjalani kehidupan bermasyarakat dengan tujuan mendapatkan keteraturan hidup. Lembaga tersebut juga dikenal sebagai lembaga kemasyarakat.
Pengertian istilah lembaga sosial dalam bahasa Inggris adalah social institution yang dapat diterjemahkan sebagai pranata sosial. Hal ini dikarenakan social institution merujuk pada perlakuan mengatur perilaku para anggota masyarakat.
Menurut Koentjaraningrat, lembaga sosial adalah satuan norma khusus yang menata serangkaian tindakan dan berpola untuk keperluan khusus manusia dalam kehidupan bermasyarakat.
Lalu apa hubungannya dengan perusahaan? Perusahaan itu sendiri memiliki arti tempat kegiatan ekonomi berlangsung. Dalam delapan jenis lembaga sosial, ada jenis lembaga ekonomi. Dengan kata lain, perusahaan itulah yang dimaksud dengan lembaga ekonomi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat.
Perusahaan dan lembaga sosial saling berkaitan. Perusahaan sendiri dari awal didirikan pasti memiliki tujuan. Pada dasarnya tujuan tersebut ada dua macam, yakni:
                       a.     Tujuan ekonomis, berkenaan dengan upaya perusahaan berupaya menciptakan laba, menciptakan pelanggan/konsumen, dan menjalankan upaya-upaya pengembangan dengan memusatkan perhatian pada kebutuhan masyarakat dalam hal produkyang di inginkan, kualitas, harga, kuantitas, waktu pelayanan, kegunaan produk, dan sebagainya.
                       b.     Tujuan sosial, perusahaan memperhatikan keinginan investor, karyawan, penyedia, faktor-faktor produksi, maupun masyarakat luas. Kedua tujuan tersebut saling mendukung untuk mencapai tujuan utama perusahaan, yaitu memberi kepuasan kepada keinginan konsumen ataupun pelanggan.
Fungsi dari lembaga ekonomi, sebagai berikut :
                       a.     Memberi pedoman untuk mendapatkan bahan pangan
                       b.     Memberikan pedoman untuk melakukan pertukaran barang atau barter
                       c.     Memberi pedoman tentang harga jual beli barang
                      d.     Memberi pedoman untuk menggunakan tenaga kerja
                       e.     Memberikan pedoman tentang cara pengupahan
                        f.     Memberikan pedoman tentang cara pemutusan hubungan kerja
                       g.     Memberi identitas bagi masyarakat
Jadi, perusahaan juga sudah ikut berkontribusi untuk memajukan bangsa dan negara secara tidak langsung. Salah satu dampak positif dari banyaknya perusahaan yang didirikan, yaitu persentasi pengangguran bisa berkurang. Selain itu, ada juga dampak negatif yang dapat ditimbulkan, yakni pencemaran lingkungan.


        4.    
   4.        Berbagai Macam Lingkungan Perusahaan dan Pengaruhnya Terhadap Perusahaan
4.1.    Macam-Macam Lingkungan Perusahaan
4.1.1.      Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal perusahaan yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan perusahaan. Lingkungan eksternal meliputi variabel-variabel di luar organisasi yang dapat berupa tekanan umum dan tren di dalam lingkungan societal ataupun faktor-faktor spesifik yang beroperasi di dalam lingkungan kerja (industri) organisasi. Variabel-variabel eksternal ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu ancaman dan peluang, Lingkungan eksternal perusahaan dapat dibedakan menjadi :
                                                                    a.   Lingkungan eksternal makro, adalah lingkungan eksternal yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan usaha. Contoh :
·    Keadaan alam: sumber daya alam, lingkungan.
·    Politik dan hankam: kehidupan operasional perusahaan sangat terpengaruh oleh politik dan hankam negara dimana perusahaan berada menciptakan.
·    Hukum
·    Perekonomian
·    Pendidikan dan kebudayaan
·    Sosial dan budaya
·    Kependudukan
·    Hubungan internasional.
                                                                   b.   Lingkungan eksternal mikro, adalah lingkungan eksternal yang pengaruh langsung terhadap kegiatan usaha. Contoh :
·    Pemasok / supplier : yang menunjang kelangsungan operasi perusahaan.
·    Perantara, misalnya distribotur, pengecer yang berperan dalam pendistribusian hasil-hasil produksi ke konsumen.
·    Teknologi: yang berkaitan dengan perkembangan proses kerja, peralatan metode, dll.
·    Pasar, sebagai sasaran dari produk yang dihasilkan perusahaan.

4.1.2.      Lingkungan Internal
Lingkungan internal dalah faktor-faktor yang berada dalam kegiatan produksi dan langsung mempengaruhi hasil produksi. Contoh :
·    Tenaga kerja
·    Peralatan dan mesin
·    Permodalan (pemilik, investor, pengelolaan dana)
·    Bahan mentah, bahan setengah jadi, pergudangan
·    Sistem informasi dan administrasi sebagai acuan pengambilan keputusan.

4.2.    Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Perusahaan
Berikut merupakan faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi perusahaan:
                                               a.     Lingkungan perekonomian yang erat berhubungan dengan pasar dimana diadakan penjualan dan pembelian barang dan jasa.
                                              b.     Lingkungan seperti politik, pemerintah, hukum, dan militer yang mengatur kegiatan perusahaan.
                                               c.     Keadaan sosial meliputi berbagai golongan penduduk dengan sikap kepercayaan, tingkah laku yang dicerminkan dalam lembaga social yang ada.
Dari ketiga golongan diatas masih dapat diperinci lagi menjadi sub faktor, yaitu:
                                               a.     Tanah dan alam sekitar
Tanah dan sumber alam merupakan salah satu faktor penting untuk kegiatan perusahaan.
                                              b.     Ilmu pengetahuan dan seni
Ilmu penegtahuan menunjukkan metode, manajemen kepada pimpinan dalam mengelola perusahaan. Penerapan ilmu pengetahuan dalam dunia perusahaan akan dapat membantu menggali ilmu pengetahuan lebih lanjut.
                                               c.     Pemerintah dan hukum
Aspek positif dari pemerintah akan dibutuhkan oleh perusahaan ialah perlindungan terhadap hak milik, pemeliharaan tata hukum, dan keamanan, serta penggunaan keuangan, tetapi pemerintah perlu mengadakan pembatasan dengan mengadakan pemungutan pajak dan tarif.
                                              d.     Uang, kredit, kapital
Uang kredit merupakan darah bagi kehidupan perusahaan. Apabila uang, kredit, dan kapital ini lambat akan menghambat jalannya perusahaan. Sebaliknya, jika jumlah yang terlampau banyak akan mengganggu perusahaan. Uang sebagai alat pembayaran, termasuk kredit didalamanya.
Mengenai kapital perusahaan tidak akan dapat menjalankan fungsinya tanpa kapital. Dana kapital ini dalam bentuk terkumpulnya uang atau kredit yang diinvestasikan dalam perusahaan.
                                               e.     Tersedianya tenaga kerja
Tenaga kerja dalam perusahaan pada umumnya bersatu dalam bentuk serikat kerja. Berhasilnya perusahaan tergantung pada tingkat ketrampilan, kesehatan, dan sikap dari tenaga kerja. Hal ini sangat tergantung pada system pendidika, standar hidup, dan inisiatif dari masyarakat.
                                               f.     Sikap konsumen
Usaha perusahaan untuk mengurangi resiko dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dengan memperhatikan sikap konsumen dan publik.
                                              g.     Kepercayaan dan agama
Mempengaruhi tingkah laku manusia serta etika masyarakat, hal ini mempengaruhi kebijaksanaan perusahaan yang diambil oleh manajer. Standar etika ini harus diikuti oleh perusahaan.
                                              h.     Hubungan internasional
Hubungan ini meliputi penyediaan sumber ekonomi, bahan perdagangan dan politik mungkin tidak terbatas pada bahan dasar, tetapi juga berupa tenaga kerja terdidik yang didatangkan dari luar negeri.


        5
   5.        Pendekatan Dalam Melihat Bisnis dan Lingkungan
Hubungan antar bisnis dengan lingkungan sangat erat. Perusahaan yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan akan tersingkir dari kancah persaingan bisnis. Hubungan antar bisnis dengan lingkungan kemudian ditelaah oleh para usahawan. Pada mulanya telaah dilakukan secara tradisional, yaitu mereka beranggapan bahwa bisnis merupakan hal yang terpenting atau menduduki titik sentral. Sedangkan lingkungan merupakan hal sekunder yang mengelilingi bisnisnya. Pandangan tradisional tersebut sering disebut dengan yang berorientasi produsen atau “Producer Oriented Aproach”.
Pandangan itu memang cocok dengan kondisi saat itu, dimana pada saat itu keadaannya disebut sebagai Seller’s Market”, yang artinya produsen masih langka sehingga barang apapun yang dihasilkan akan selalu terjual. Akan tetapi keadaan itu berubah, dimana pengusaha menjadi bertambah banyak dan masyarakat menjadi lebih selektif sehingga timbulah persaingan yang ketat di antara para pengusaha. Hanya pengusaha yang mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan konsumenlah yang mampu bertahan. Keadaan ini disebut “Buyer’s Market” atau “pasar pembeli”, yaitu keadaan dimana pembeli yang akan menentukan semuanya dan bukan bukan penjual. Dalam hal ini berlaku suatu ungkapan “pembeli adalah raja”.
Dalam hal ini siapa yang berhasil mendekati konsumen dialah yang akan bertahan dalam kancah persaingan bisnis. Pada saat seperti inilah pengusaha harus pandai melihat faktor lingkungan. Jadi, dalam hal ini yang merupakan faktor yang sentral adalah masyarakat atau konsumen sedangkan pengusaha mengelilinginya untuk melayani kebutuhan secara lebih baik sesuai dengan selera konsumen. Pandangan ini disebut “Consumer Oriented Approach” atau “pendekatan yang berorientasi konsumen”.

~ Sekian ~

Sumber :

Catatan Author :
Terima kasih banyak atas semua sumber yang telah memberikan berbagai macam informasi, sehingga saya bisa membuat artikel ini. Sekali lagi, terima kasih banyak. :”D 
Maaf jika format penulisannya jelek atau semacamnya. Saya copas dari pekerjaan saya di Microsoft Word yang sebenarnya rapi. Tapi jika ingin melihat hasil pekerjaan saya yang asli, bisa klik [Download].

Tidak ada komentar: