Selasa, 03 November 2015

[Tugas] Manajemen Keuangan Perusahaan

Tugas Soft Skill : Pengantar Bisnis





BAB 9
Manajemen Keuangan Perusahaan 

  1. Peran dan Tanggung Jawab Manajer Keuangan
  2. Perencanaan Keuangan





1.       Peran dan Tanggung Jawab Manajer Keuangan

       Kata “manajemen” berasal dari bahasa Inggris, yaitu manage, atau dalam bahasa Indonesia bisa diartikan sebagai mengendalikan atau mengelola.

    Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan. Manajemen keuangan berhubungan dengan tiga aktivitas, yaitu:

a.    Aktivitas Penggunaan Dana, yaitu aktivitas untuk menginvestasikan dana pada berbagai aktiva.

b.    Aktivitas Perolehan Dana, yaitu aktivitas untuk mendapatkan sumber dana, baik dari sumber dana internal maupun sumber dana eksternal perusahaan.

c.    Aktivitas Pengelolaan Aktiva, yaitu setelah dana diperoleh dan dialokasikan dalam bentuk aktiva, dana harus dikelola seefisien mungkin.

     Bila dikaitkan dengan tujuannya, maka fungsi manajer keuangan meliputi hal-hal sebagai berikut:

a.    Melakukan pengawasan atas biaya;

b.    Menetapkan kebijaksanaan harga;

c.    Meramalkan laba yang akan datang;

d.   Mengukur atau menjajaki biaya modal kerja.

    Tujuan manajemen keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin. Seorang manajer juga harus mampu menekan arus peredaran uang agar terhindar dari tindakan yang tidak diinginkan.

     Aktivitas perusahaan ditinjau dari sudut manajemen keuangan menjadi tugas manajer keuangan. Tugasnya antara lain adalah sebagai berikut:

a.    Perolehan dana dengan biaya murah;

b.    Penggunaan dana efektif dan efisien;

c.    Analisis laporan keuangan;

d.   Analisis lingkungan internal dan eksternal yang berhubungan dengan keputusan rutin dan khusus.

      Manajer keuangan mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap apa yang telah dilakukannya. Adapun keputusan keuangan yang menjadi tanggung jawab manajer keuangan dikelompokkan ke dalam tiga jenis, yaitu:

a.    Investment decision, mengambil keputusan investasi atau pembelanjaan aktif.

b.    Financing decision, mengambil keputusan pendanaan atau pembelanjaan pasif.

c.    Dividend decision, mengambil keputusan dividen.

      Oleh karena itu, peranan manajer keuangan dalam suatu organisasi atau perusahaan sangat penting. Tanpanya, organisasi atau perusahaan tidak dapat mengambil keputusan selanjutnya. Dana pengeluaran milik organisasi atau perusahaan juga bisa diminimalisirkan dan dana pemasukan bisa meningkat. Selain itu, dengan keputusan yang diambil oleh manajer keuangan tersebut, organisasi atau perusahaan mendapatkan nilai yang maksimul.

      Jadi, manajer keuangan merupakan seseorang yang mempunyai hak dalam mengambil suatu keputusan yang sangat penting dalam suatu bidang investasi dan pembelanjaan perusahaan. Manajer keuangan juga bertanggung jawab dalam bidang keuangan pada suatu perusahaan.



1.1.    Penganggaran Modal

       Penganggaran modal (capital budgeting) adalah proses kegiatan yang mencakup seluruh aktivitas perencanaan penggunaan dana dengan tujuan untuk memperoleh manfaat (benefit) pada waktu yang akan datang. Penganggaran modal berkaitan dengan penilaian aktivitas investasi yang diusulkan. Aktivitas suatu investasi ditujukan untuk mencapai tujuan yang diharapkan selama periode tertentu di waktu yang akan datang, yang mempunyai titik awal (kapan investasi dilaksanakan) dan titik akhir (kapan investasi akan berakhir).

       Dengan kata lain, penganggaran modal meliputi seluruh periode investasi yang mencakup pengeluaran-pengeluaran (cost) dan manfaat (benefit) yang dikuantifikasi, sehingga memungkinkan untuk diadakan penilaian dan membandingkannya dengan alternatif investasi lainnya.

     Menurut Brigham dan Houston, penganggaran modal adalah proses perencanaan pengeluaran modal untuk memperoleh aset yang aliran kasnya diperkirakan di atas satu tahun. Penganggaran modal mencakup keseluruhan proses penganalisisan proyek-proyek serta menetapkan proyek mana yang akan dimasukkan ke dalam penganggaran.

       Hansen dan Mowen berpendapat, ada dua jenis proyek dalam penganggaran modal, yaitu:

a.    Proyek independen, proyek yang jika diterima atau ditolak, tidak akan mempengaruhi arus kas proyek lainnya.

b.    Proyek saling ekslusif, proyek-proyek yang apabila diterima, akan menghalangi penerimaan proyek yang lain.

      Belkaoui mengatakan kalau proses penganalisaan dan penetapan proyek dalam penganggaran modal akan melibatkan tiga faktor utama yang saling terkait, yakni sebagai berikut:

a.    Manfaat, terkait dengan aliran kas masuk bagi perusahaan di masa depan.

b.    Waktu, terkait dengan jeda waktu antara investasi di awal periode dengan realisasi kas masuk.

c.    Risiko, terkait dengan tingkat risiko yang dihadapi sehubungan dengan realisasi dari kas masuk di masa depan.

     Selain itu, Houston menyampaikan, setiap keputusan yang diambil untuk suatu investasi, ada risiko yang harus dihadapi oleh manajemen perusahaan. Risiko tersebut tidak mudah untuk diperkirakan akan terjadi atau akan mungkin dihadapi di masa yang akan datang. Semakin besar ketidakpastian di dalam suatu proyek maka akan semakin besar pula risiko yang akan dihadapi. Risiko yang mungkin dihadapi manajemen di dalam pelaksanaan suatu proyek investasi adalah tingkat suku bunga, nilai tukar, inflasi, situasi keamanan dan politik dimana proyek tersebut dilaksanakan. Risiki tersebut terbagi menjadi tiga, yaitu:

a.    Risiko yang berdiri sendiri (stand-alone risk), yaitu risiko proyek karena tidak membagi risiko yang ada ke dalam beberapa aset atau saham. Risiko ini diukur melalui expected return dari proyek tersebut.

b.    Risiko perusahaan (corporate/within firm risk), yaitu risiko yang terbagi atas beberapa aset dalam satu portofolio. Diukur melalui dampak proyek pada ketidakpastian mengenai laba perusahaan di masa mendatang.

c.    Risiko pasar (market/beta risk), yaitu tingkat risiko proyek yang terdiversifkasi dengan baik. Proyek hanyalah salah satu dari aktiva-aktiva yang ada, diukur melalui pengaruh proyek pada koefisien beta perusahaan.

       Manfaat penganggaran modal, yaitu sebagai berikut:

a.    Untuk mengetahui kebutuhan dana yang lebih terperinci, karena dana yang terikat jangka waktunya lebih dari satu tahun.

b.    Agar tidak terjadi over invesment atau under invesment.

c.    Dapat lebih terperinci, teliti karena dana semakin banyak dan dalam jumlah yang sangat besar.

d.   Mencegah terjadinya kesalahan dalam mengambil keputusan.



1.2.    Penggolongan Investasi Aktiva Tetap dan Pemilihan Alternatif

       Setiap perusahaan yang melakukan investasi aktiva tetap selalu mempunyai harapan bahwa perusahaan akan dapat memperoleh kembali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap tersebut. Investasi dalam aktiva tetap bersifat jangka panjang, dana yang tertanam di dalamnya akan diterima kembali keseluruhannya oleh perusahaan dalam waktu yang lama. Hal ini sesuai dengan pendapat Suad Husnan dan Suwarsono bahwa karakteristik dasar suatu investasi umumnya memerlukan pengeluaran-pengeluaran saat ini untuk memperoleh suatu manfaat yang cukup layak di masa yang akan datang.

     Lebih lanjut, Mulyadi memberikan definisi yang lain bahwa investasi adalah pengkaitan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk menghasilkan laba di masa yang akan datang.

      Jadi, investasi aktiva tetap adalah kegiatan menginvestasikan harta organisasi atau perusahaan dalam bentuk aktiva tetap.

    Menurut Mulyadi, investasi dapat dibedakan menjadi empat golongan, yaitu:

a.    Investasi yang tidak menghasilkan laba

      Kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi jenis investasi ini bukan laba yang diperoleh, tetapi perjanjian atau peraturan pemerintah serta kemampuan keuangan perusahaan yang akan menentukan jumlah pengeluaran maksimum untuk proyek tersebut. Karena investasi jenis ini timbul karena adanya peraturan pemerintah atau karena adanya syarat-syarat kontrak yang telah disetujui, sehingga mewajibkan perusahaan untuk melaksanakannya tanpa pertimbangan soal rugi atau laba. Contohnya: pelestarian lingkungan hidup serta pembangunan sosial kemasyarakatan.

b.   Investasi yang tidak dapat diukur labanya

     Investasi jenis ini sulit diukur efektivitas dan efisiensinya, sulit diukur pengaruhnya secara langsung pada kenaikan penghasilan atau penghematan biaya sehingga pengaruhnya terhadap laba sulit diukur dengan teliti. Karena dalam investasi ini meliputi investasi yang dimaksudkan untuk meningkatkan laba, tetapi laba yang diharapkan akan diperoleh perusahaan dengan adanya investasi ini sulit untuk 15 dihitung secara teliti. Contohnya: pengeluaran biaya promosi produk untuk jangka panjang, biaya penelitian dan pengembangan, biaya program latihan dan pendidikan karyawan.

c.    Investasi dalam penggantian aktiva tetap

      Investasi jenis ini merupakan pengeluaran untuk penggantian aktiva tetap yang ada. Contohnya: suatu saat aktiva tetap yang telah ada sudah semakin tua, sehingga perlu diganti. Dari penggantian ini diharapkan diperoleh cash in flow yang menguntungkan.

d.   Investasi dalam perluasan usaha

     Investasi jenis ini merupakan pengeluaran untuk menambah kapasitas produksi menjadi lebih besar dari sebelumnya. Prospek yang cerah dari usaha yang telah ada menimbulkan gagasan untuk mengembangkan lebih jauh, sehingga perlu dilakukan investasi baru. Data relevan untuk proyek ekspansi adalah taksiran tambahan laba yang akan diperoleh periode mendatang, dengan membandingkan tambahan penghasilan dan tambahan biaya yang akan terjadi di masa mendatang.

       Namun jika dibedakan secara khusus, investasi aktiva tetap juga digolongkan menjadi empat, yakni sebagai berikut:

a.    Investasi penggantian umum

     Pada umumnya, penggantian invesatasi penggantian umum adalah yang paling sederhana. Dalam hal ini suatu aktiva yang sudah haus (wear-out) atau sudah usang (obsolete) harus diganti dengan aktiva baru apabila produksi ingin tetap dilanjutkan. 

b.   Investasi penambahan kapasitas

     Misalnya usulan penambahan jumlah mesin atau pembukaan pabrik baru. Investasi ini sering juga bersifat investasi penggantian, contohnya mesin yang sudah tuadan tidak efisien akan diganti dengan mesin baru yang lebih besar kapasitasnya dan lebih efisien. 

c.    Investasi penambahan jenis produk baru

     Investasi ini mempunyai tingkat kepastian yang besar karena menyangkut produk baru di samping produk yang telah diproduksi

d.   Investasi lain-lain

    Investasi yang termasuk dalam golongan ini adalah usulan investasi yang tidak termasuk dalam ketiga golongan di atas, misalnya investasi untuk pemasangan alat pemanas (heater), alat pendingin (air conditioner), dan lain-lain.



1.3.    Metode Penilaian Investasi

1.3.1.          Metode Payback Periode

    Periode payback menunjukkan berapa lama (dalam beberapa tahun) suatu investasi akan bisa kembali. Periode payback menunjukkan perbandingan antara initial investment dengan aliran kas tahunan. Apabila periode payback kurang dari suatu periode yang telah ditentukan proyek tersebut diterima, apabila tidak proyek tersebut ditolak. Jangka waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan nilai investasi melalui penerimaan-penerimaan yang dihasilkan oleh proyek investasi tersebut juga untuk mengukur kecepatan kembalinya dana investasi.

       Kelebihan metode payback periode, yaitu:

a.    Digunakan untuk mengetahui jangka waktu yang diperlukan untuk pengembalian investasi dengan resiko yang besar dan sulit.

b.    Dapat digunakan untuk menilai dua proyek investasi yang mempunyai rate of return dan risiko yang sama, sehingga dapat dipilih investasi yang jangka waktu pengembaliannya cepat.

c.    Cukup sederhana untuk memilih usul-usul investasi.

   Selain adanya kelebihan, metode ini juga memiliki kelemahan, yakni:

a.    Tidak memperhatikan nilai waktu dari uang.

b.    Tidak memperhitungkan nilai sisa dari investasi.

c.    Tidak memperhatikan arus kas setelah periode pengembalian tercapai.







1.3.2.          Metode Net Persent Value (NPV)

       Metode NPV ini didasarkan pada metode Discounted Cash Flow (DCF). Metode ini mempertimbangkan nilai waktu uang pada aliran kas yang terjadi sekarang dengan arus kas keluar yang akan diterima pada masa yang akan datang.

Menurut Ross, ada tiga sifat mendasar dari Net Present Value, yaitu:

a.    Menggunakan arus kas, arus kas ini dapat digunakan untuk keperluan lain seperti pembayaran dividen, capital budgeting proyek yang lain atau untuk membayar bunga pinjaman.

b.    Menggunakan semua arus kas dari proyek, pendekatan yang lain mengabaikan arus kas diantara waktu tertentu.

c.    Mendiskontokan arus kas dengan pantas, pendekatan yang lain mengabaikan nilai waktu uang (time value of money) dari uang.

     Klammer menjelaskan, metode Net Present Value ini memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Sama seperti metode lainnya. Berikut adalah kelebihan metode NPV:

a.    Memperhitungkan nilai waktu uang (time value of money),

b.    Mempertimbangkan semua arus kas yang diharapkan pada potensi investasi tanpa memperhatikan waktu dari arus kas tersebut dan model ini memungkinkan perbandingan yang dibuat antara proyek dengan pola arus kas yang berbeda dengan menggunakan tingkat diskonto yang sama yang ditetapkan sebelumnya.

       Kelemahan pada metode NPV, yaitu:

a.    Model memberikan sebuah kesalahan kecermatan.

b.    Perhitungan present value didasarkan pada estimasi dari ketidakpastian arus kas masa akan datang.

c.    Keakuratan perhitungan keuangan mungkin berakibat pada kualitas dan faktor waktu tanpa menerima pertimbangan yang cukup dan asumsi pemilihan discount rate adalah sulit untuk sebagian individu.






    Berikut adalah langkah-langkah yang lebih jelasnya dari gambar rumus di atas.

a.    Tentukan discount rate yang digunakan berdasarkan biaya modal atau Required Rate Of  Return.

b.    Menghitung present value dari net cash flow.

c.    Menghitung present value dari net outlay.

d.   Menghitung present value dari pengurangan PVNCF dengan PVNOL.



1.3.3.          Metode Internal Rate of Return

     Dalam metode IRR, dihitung tingkat suku bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa mendatang. Jika tingkat bunga ini lebih besar daripada tingkat bunga relevan (yang dipersyaratkan), maka investasi diangap menguntungkan.

    IRR digunakan dalam menentukan apakah investasi dilaksanakan atau tidak, untuk itu biasanya digunakan acuan bahwa investasi yang dilakukan harus lebih tinggi dari minimum acceptable rate of return atau minimum attractive rate of return.

   Minimum acceptable rate of return adalah laju pengembalian minimum dari suatu investasi yang berani dilakukan oleh seorang investor. NPV dan IRR sudah terkenal sebagai dua metode untuk menilai usul investasi.

      IRR berasumsi dana bebas diinvestasikan kembali dengan tingkat rate of returnnya selama periode sisa usia. Jika dibandingkan dengan NPV, IRR tidak lebih unggul dari metode NPV yang mempertimbangkan perbedaan skala investasi dari pernyataan secara absolut dalam rupiah, sedangkan IRR yang memiliki pernyataan berbentuk persentase sehingga skala investasi terabaikan.






1.3.4.          Metode Profitability Index

     Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa datang dengan nilai sekarang investasi. Lebih jelasnya, membagi nilai antara sekarang arus kas masuk yang akan datang diterima diwaktu yang akan datang dengan arus kas keluar.

     Adapun kelebihan dari metode profitability index, yaitu:

a.    Menggunakan arus kas sebagai dasar perhitungan;

b.    Memperhatikan nilai waktu dari uang.;

c.    Konsisten dengan tujuan perusahaan, yaitu memaksimalkan kekayaan pemegang saham.

     Selain kelebihan, metode ini juga punya kelemahan seperti metode-metode lainnya. Metode profitability index dapat memberikan panduan dan pilihan yang salah pada proyek-proyek yang mutually exclusive yang memiliki unsur ekonomis dan skala investasi yang berbeda.



1.3.5.          Metode Average Rate of Return

       Metode ini berdasarkan pada keuntungan yang dilaporkan dalam buku atau reported account income sesudah pajak. Metode ini menilai dengan memperhatikan rasio antara rata-rata dengan jumlah modal yang ditanam dengan ratio antara laba bersih dengan rata-rata modal yang ditanam.

    Kelebihan dari metode ARR ini adalah terletak pada kesederhanannya yang mudah dimengerti karena menggunakan data akuntansi yang tersedia. Lalu kelemahannya, yaitu tidak memperhatikan time of money value dan untuk proyek yang ada rata-rata laba bersihnya.




1.4.    Aliran Kas

      Di dalam melakuan analisa  capital budgeting diperlukan estimasi arus kas. Dimulai dari investasi awal hingga proyek itu berjalan. Pada tahap awal kas perusahaan masih negatif karena perusahaan hanya mengeluarkan dana untuk pelaksanaan proyek tersebut, setelah proyek tersebut selesai dan arus kas akan menjadi positif akibatnya adanya penghasilan yang dihasilkan dari investasi tersebut.

       Perusahaan mengharapkan akan menghasilkan arus kas yang lebih besar daripada sebelum melakukan suatu investasi. Di dalam capital budgeting ini disebut sebagai arus kas tambahan (incremental cash flow). Arus kas tambahan ini yang digunakan untuk menghitung atau menganalisa kelayakan suatu proyek dengan metode Net Present Value. Menurut Ross, ada empat hal yang harus diperhatikan di dalam menentukan arus kas tambahan, yaitu:

a.    Sunk Cost, pengeluaran yang telah terjadi di masa lalu, yang tidak terpengaruh oleh keputusan menerima atau menolak suatu proyek.

b.    Opportunity Cost, biaya yang timbul karena perusahaan kehilangan kesempatan menerima suatu pendapatan karena aset perusahaan digunakan pada proyek yang lain.

c.    Side Effect, dapat diklasifikan sebagai erosion atau synergy. Erosion terjadi ketika produk baru menurukan cash flow sedangkan synergy terjadi sebaliknya.

d.   Allocated Cost, dilihat sebagai pengeluaran kas jika terjadi kenaikan cost pada proyek.

         Arus kas dalam suatu proyek terdiri atas beberapa komponen, yaitu:

a.    Initial investment (investasi awal), semua pengeluaran yang digunakan untuk membiayai proyek tersebut.

b.    Free Cash Flow, arus kas bersih yang dapat dihasilkan selama proyek tersebut berlangsung. Yang diperhitungkan disini adalah selisih arus kas masuk dan keluar (pendapatan dan biaya) setelah dikurangi pajak dan tidak memperhitungkan bunga dan depresiasi.

c.    Terminal Value, arus kas yang dihasilkan jika pada akhir periode, investasi tersebut dijual. Nilai ini adalah nilai bersih dari penjualan tersebut



2.       Perencanaan Keuangan

     Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk tetap beroperasi, karena kegagalan dalam membayar pemasok dapat membuat bangkrutnya usaha. Manajer harus dapat membedakan dua jenis pengeluaran, yaitu jenis pengeluaran jangka pendek dan jangka panjang.

a.    Pengeluaran Jangka Pendek (Short Term)

     Pengeluaran yang muncul dalam aktivitas bisnis sehari-hari. Pengeluaran jangka pendek meliputi dana yang ditanamkan dalam persediaan (baik persediaan bahan baku, barang dalam proses, maupun barang jadi), pengeluaran untuk pembayaran upah dan gaji karyawan, serta biaya operasi lainnya.

b.   Pengeluaran Jangka Panjang (Long Term)

    Sebagai tambahan untuk memenuhi kebutuhan dana bagi pengeluaran operasionlanya, perusahaan juga membutuhkan dan auntuk membiayai pengeluaran aktiva tetap.

      Untuk memenuhi kebutuhan akan pengeluaran jangka pendek dan jangka panjang, perusahaan membutuhkan dana yang tidak saja dapat dipenuhi oleh kemampuan modal awal dari pemilik serta kemampuannya dalam menghasilkan laba tetapi juga dana dari luar perusahaan seiring dengan perkembangan kemajuan perusahaannya.



~ Sekian ~




Sumber :








Catatan Author :

Terima kasih banyak atas semua sumber yang telah memberikan berbagai macam informasi, sehingga saya bisa membuat artikel ini. Sekali lagi, terima kasih banyak. :”D

Maaf jika format penulisannya jelek atau semacamnya. Saya copas dari pekerjaan saya di Microsoft Word yang sebenarnya rapi. Tapi jika ingin melihat hasil pekerjaan saya yang asli, bisa klik [Download]. 

1 komentar:

ANDRAINO ADAMS mengatakan...

mr pedro dan dana investasinya membantu saya mencapai pendanaan proyek saya dengan pengembalian 2 tingkat sebagai imbalan atas jumlah pinjaman 500,000.00 euro untuk membiayai proyek saya dan itu sangat cepat dan aman jadi saya akan menyarankan siapa pun di sini yang mencari pinjaman atau investor untuk menghubungi mr pedro di whatsapp:+1-863-231-0632 email: pedroloanss@gmail.com terima kasih.