Minggu, 27 Desember 2015

[Tugas] Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis

Tugas Soft Skill : Pengantar Bisnis




BAB13
Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisni
  1. Benturan dengan Kepentingan Masyarakat
  2. Dorongan Tanggung Jawab Sosial
  3. Etika Bisnis
  4. Bentuk-Bentuk Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis







1.       Benturan dengan Kepentingan Masyarakat

     Proses produksi seringkali menyebabkan benturan kepentingan, terutama masyarakat dengan perusahaan. Terjadi pada berbagai tingkat perusahaan, baik besar maupun menengah. Benturan ini terjadi seringnya karena perusahaan menimbulkan polusi udara, air, limbah, suara, bahkan mental kejiwaan.

      Dalam menunaikan tanggung jawab sosial, perusahaan dituntut untuk menghindari etika bisnis. Hal-hal pendorong dilaksanakannya etika bisnis atau klasifikasi aspek pendorong tanggung jawab sosial adalah sebaga berikut.

a.    Dorongan dari pihak luar, yaitu lingkungan masyarakat yang sering kali menghadapi kendala berupa adanya biaya tambahan yang kadang cukup besar bagi perusahaan dan diperhitungkan biaya tambahan untung-rugi usaha.

b.    Dorongan dari dalam bisnis itu sendiri, sisi kemanusiaan pebisnis yang melibatkan rasa, karsa, serta karya yang ikut mendorong diciptakannya etika bisnis yang baik dan jujur. Penerapan prinsip manajemen terbuka hubungan industrial pancasila, pengendalian mutu terpadu dengan gugus kendali mutunya merupakan contoh penerapan manajemen yang berorientasi hubungan kemanusiaan.



2.       Dorongan Tanggung Jawab Sosial

       Klasifikasi masalah sosial yang mendorong pelaksanaan tanggung jawab sosial pada sebuah bisnis, yaitu:

a.    Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan

       Kegiatan intern yang muncul bersifat sangat kaku, keras, zakeliyl (saklek), birokratik, dan otoriter. Prosedur administrasi serta jenjang kewenangan yang berbelit-berbelit sering menyebabkan tekanan batin bagi para pebisnis maupun pahak lain yang berhubungan kurang manusiawi pun kerap terjadi antara perusahaan dengan pihak luar, misalnya pelanggan atau masyarakat umum.

       Penerapan akan menimbulkan hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antara pelaku bisnis dan pihak luar secara rinci. Berikut adalah manfaat dari penerapan manajemen orientasi kemanusiaan.

1)    Peningkatan moral kerja karyawan yang berakibat membaiknya semangat dan produktivitas kerja.

2)    Adanya partisipasi bawahan dan timbulnya rasa ikut memiliki sehingga tercipta kondisi manajemen partisipasif.

3)    Penurunan absen karyawan yang disebabkan kenyaman kerja sebagai hasil hubungan kerja yang menyenangkan dan baik.

4)    Peningkatan mutu produksi yang diadakan oleh terbentuknya rasa percaya diri karyawan.

5)    Kepercayaan konsumen yang meningkatkan dan merupakan dasar bagi perkembangan selanjutnya dari perusahaan.



b.   Ekologi dan Gerakan Pelestarian Lingkungan

      Ekologi, yang menitikberatkan pada keseimbangan antara manusia dan alam lingkunganya banyak dipengaruhui oleh proses produksi. Sebagai contoh maraknya penebangan hutan sebagai bahan dasar industri perkayuan. Perburuan kulit ular yang diperuntukan industry kerajinan kulit. Penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak maupun racun yang merusak alam sekitar.



c.    Penghematan Energi

       Pengurasan secara besar-besaran energi yang berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, seperti minyak, batu bara dan gas telah banyak terjadi. Kesadaran bahwa sumber daya tersebut tidak dapat diperbaharui telah mendorong dilaksanakannya proses efisiensi serta mencari pengganti sumber daya tersebut. Yang dapat disebut dengan sumber energi alternatif di antaranya adalah pemanfaatan tenaga surya, nuklir, angin, air serta laut.



d.   Partisipasi Pembangunan Bangsa

         Kesadaran masyarat pebisnis terhadap suksesnya pembangunan sangat diperlukan. Dengan adanya kesadaran tersebut, akan membantu pemerintah menangani masalah pengangguran dengan cara ikut melibatkan penggunaan tenaga kerja yang ada, sebagai bentuk tanggung jawab sosial pada lingkungan sekitar perusahaan beroperasi.



e.    Gerakan Konsumerisme

       Awal perkembangannya tahun 1960-an di negara barat yang berhasil memberlakukan undang-undang perlindungan konsumen yang meliputi beragam aspek, mulai dari perlindungan atas praktik penjualan paksa sampai pemberian izin lisensi bagi para petugas reparasi alat rumah tangga.

Berikut adalah gerakan kosumerisme yang dimaksud.

1)    Memperoleh perhatian and tindakan nyata dari kalangan bisnis terhadap keluhan konsumen atas praktik bisnisnya.

2)    Pelaksanaan strategi advertensi atau periklanan yang realistis dan mendidik serta tidak menyesatkan masyarakat.

3)    Diselenggarakan panel-panel diskusi antara wakil konsumen dengan produsen

4)    Pelayalan purna jual lebih baik.

5)    Berjalannya proses Public Relation (PR) yang lebih menitikberatkan pada kepuasan konsumen dari pada promosi semata.



3.       Etika Bisnis

       Etika bisnis adalah penerapan secara langsung tanggung jawab sosial suatu bisnis yang timbul dari pihak internal. Dalam hal ini biasanya dari kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan perusahaan. Dengan kata lain, etika bisnis merupakan suatu rangkaian prinsip yang harus diikuti apabila menjalankan bisnis.

Etika dalam berbisnis berbeda-beda macamnya, tergantung kepada siapa pebisnis tersebut melakukan interaksi. Ada lima macam yang umum, yaitu:

a.    Hubungan dengan konsumen atau pelanggan, pergaulan antara konsumen dengan produsen dan paling banyak ditemui. Berikut beberapa contohnya :

1)   Pemberian servis dan garansi sebagai bagian dari layanan purna jurnal.

2)   Kemasan yang berbeda-beda menyulitkan kosumen untuk membandingkan harga terhadap produk.

3)   Kemasan membuat konsumen tidak dapat mengetahui isi didalamnya, sehingga diperluka penjelasan tentang isi serta kandungan yang terdapat dalam produk tersebut.

4)   Promosi, terutama iklan merupakan gangguan etis tang paling utama.

b.    Hubungan dengan karyawan, bentuk hubungan ini meliputi: penerimaan (recruitment), latihan (training), promosi, transfer, demosi maupun pemberhenti (termination). Dimana semua bentuk hubungan tersebut harus dijalan secara objektif dan jujur.

c.    Hubungan dengan pebisnis lain, pemberian informasi hubungan yang terjadi di antara perusahaan, baik perusahaan kolega, pesaing, penyalur, grosir maupun distributornya.

d.   Hubungan dengan investor, pemberian informasi yang benar terhadap investor maupun calon investor merupakan bentuk hubungan ini. Sehingga dapat menghindari pengambilan keputusan yang keliru.

e.    Hubungan dengan lembaga-lembaga keuangan, biasanya kepada jawatan pajak dan berhubungan dengan financial, misalnya penyusunan laporan keuangan.

Penerapan etika bisnis ini adalah maksud dari konsep stack holder yang berlawan dengan konsep stockholder.



4.       Bentuk-Bentuk Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis

       Tanggung jawab sosial adalah suatu pengakuan dari perusahaan bahwa keputusan bisnis dapat mempengaruhi masyarakat (komunitas dan lingkungannya) dan secara luas meliputi  tanggung jawab perusahaan terhadap pelanggan, karyawan dan kreditur.

      Penjabaran dari kepedulian sosial dari suatu bisnis berbentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial bisnis yang merupakan penerapan dan pelaksanaan dari kepedulian bisnis terhadap lingkungan serta mengikuti etika bisnis. Sejalan dengan itu, dapat dilihat bahwa semakin tinggi tingkat kepedulian sosial suatu bisnis maka semakin meningkat pula pelaksanaan praktik bisnis etika dalam masyarakat. Beberapa bentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial yang dapat ditemui di Indonesia adalah:

a.     Pelaksanaan Hubungan Industrial Pancasila (HIP)

Sistem hubungan yang terbentuk antara para pelaku dalam proses produksi barang dan jasa yang terdiri dari unsur pengusaha, pekerja atau buruh, dan pemerintah yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945.

b.     Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup  yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan kegiatan di Indonesia. AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya.

c.     Prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Penekanan pada faktor keselamatan pekerja dengan mempergunakan alat-alat yang berfungsi menjaga keselamatan, seperti topi pengaman,masker pelindung maupun pakaian khusus lainya.

d.     Perkebunan Inti Rakyat (PIR)

Sistem perkebunan yang melibatkan besar milik negara dan kecil milik masyarakat. Perkebunan besar berfungsi sebagai inti dan motor penggerak perkebunan dimana semua bahan bakunya diambil dari perkebunan kecil di sekitarnya yang berfungsi sebagai plasma.

e.     Sistem Bapak Angkat dan Anak Angkat

Sistem ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil atau menengah mitra kerja yang harus mereka bina. Terkadang hal ini menyebabkan masalah kepada pengusaha. Oleh karena itu dibutuhkan kesadaran tinggi dalam pelaksanaannya.

Secara umum, tanggung jawab sosial bagi perusahaan juga ada beberapa bentuk, yaitu:

a.    Tanggung Jawab terhadap Pelanggan, tanggung jawabnya jauh lebih luas daripada hanya menyediakan barang atau jasa. Perusahaan mempunyai tanggung jawab ketika memproduksi dan menjual produk. Dalam praktik tanggung jawab yang dimaksud adalah sebagai beriku:

1)   Tanggung Jawab Produksi, produk harus diproduksi dengan keyakinan menjaga keselamatan pelanggan. Label peringatan harus ada guna mencegah kecelakaan karena salah dalam penggunaan dan adanya efek samping.

2)   Tanggung Jawab Penjualan, perusahaan tidak melakukan strategi penjualan yang terlalu agresif atau iklan yang menyesatkan. Perlu survei kepuasan pelanggan, yakni diberlakukan sebagaimana mestinya.

Berikut adalah cara-cara menjamin tanggung jawab sosial kepada pelanggan.

1)   Ciptakan kode etik, berisi serangkaian petunjuk untuk kualitas produk, sekaligus sebagai petunjuk bagaimana karyawan, pelanggan dan pemilik seharusnya dipelihara.

2)   Memantau semua keluhan, dengan menghubungi pelanggan apabila mereka mempunyai keluhan mengenai kualitas produk atau lainnya, atau mencari sumber keluhan dan yakinkan bahwa masalah tersebut tidak akan timbul lagi.

3)   Meminta pelanggan untuk memberi umpan balik atas barang atau jasa yang mereka beli, walaupun selama ini tidak ada keluhan, seperti contohnya mengirim kuesioner.

Tanggung jawab kepada pelanggan didorong juga oleh sekelompok konsumen tertentu. Konsumerisme mewakili permintaaan kolektif pelanggan dimana bisnis memenuhi kebutuhan mereka.

Selain perusahaan, pemerintah juga harus menjamin tanggung jawab terhadap pelanggan dengan cara-cara berikut.

1)   Pemerintah melindungi konsumen dengan memberikan peraturan atas beberapa produk perusahaan yang ada kemungkinan mengandung bahan berbahaya.

2)   Pemerintah menciptakan hukum yang melarang iklan yang menyesatkan, misalnya mengandung pornografi, kekerasan, dan sebagainya.

3)   Pemerintah mempromosikan persaingan di seluruh industri, karena persaingan dapat menghindari penggunaan taktik penjualan yang menyesatkan serta praktik monopoli.

b.     Tanggung Jawab terhadap Karyawan, yaitu dengan cara-cara sebagai berikut.

1)   Meyakinkan tempat kerja yang aman bagi karyawan dengan selalu mengecek peralatan kerja supaya selalu dalam kondisi layak dan tidak berbahaya.

2)   Perusahaan bertanggung jawab untuk meyakinkan bahwa para karyawan diperlakukan layak oleh karyawan lain. Isu yang timbul biasanya masalah diversitas atau perbedaan karyawan dan pelecehan seksual.

3)   Karyawan yang melamar untuk suatu posisi tidak seharusnya ditolak karena diskriminasi masalah SARA.

4)   Untuk meyakinkan bahwa karyawan menerima perlakuan yang layak, beberapa perusahaan menciptakan prosedur keluhan untuk karyawan yang merasa bahwa mereka tidak diberi kesempatan yang sama. Keluhan ditangani oleh seseorang atau departemen yang ditunjuk perusahaan. Adanya masukan yang dimaksud perusahaan adalah berusaha memecahkan dan memperbaiki prosedurnya untuk menghindari keluhan kayawan selanjutnya.

c.    Tanggung Jawab terhadap Pemegang Saham, dengan cara sebagai berikut.

1)   Manajer perusahaan memonitor keputusan perusahaan untuk meyakinkan bahwa mereka membuatnya untuk kepentingan pemilik.

2)   Gaji karyawan dikaitkan dengan kinerja perusahaan, dalam hal ini karyawan tinggal memfocuskan pada memaksimalkan nilai perusahaan.

d.   Tanggung Jawab terhadap Kreditor, jika perusahaan mengalami masalah keuangan dan tidak dapat memenuhi kewajibannnya, harus memberi tahu para kreditor. Biasanya kreditor bersedia memperpanjang jatuh tempo pembayaran serta memberi bantuan dalam mengatasi masalah keuangan.

e.    Tanggung Jawab terhadap Lingkungan, proses produksi yang digunakan perusahaan juga produksi yang dihasilkan dapat mencemari atau merusak lingkungan. Misalnya polusi udara (CO2) yang berbahaya bagi masyarakat dan polusi tanah akibat sampah atau limbah beracun yang mengakibatkan tanah tidak atraktif dan tidak berguna untuk keperluan lain seperti pertanian.

f.     Tanggung Jawab terhadap Komunitas, apabila perusahaan membangun suatu basis komunitas, mereka menjadi bagian dari komunitas.  Perusahaan menunjukkan kepedulian- nya kepada komunitas dengan mensponsori event lokal atau memberi donasi kepada kelompok sosial lokal. Misal suatu bank memberi kredit lunak kepada masyarakat sekitarnya yang berpenghasilan rendah dan kepada komunitas minoritas. Atau beberapa perusahaan besar memberi donasi  kepada universitas terkemuka.

g.    Tanggung Jawab Bisnis dalam Lingkungan Internasional, apabila perusahaan bersaing dalam lingkungan bisnis internasional, mereka harus tanggap akan perbedaan budaya. Misalnya perusahaan dibeberapa negara tidak semua berpandangan bahwa memberi imbalan kepada pelanggan atau pemasok besar sebagai tidak etis. Perusahaan cenderung menyesuaikan dengan etika dan tanggung jawab bisnis dalam kerangka internasional, sehingga mereka dapat membangun reputasi global untuk menjalankan roda bisnis dengan cara yang etis.



~ Sekian ~



Sumber :








Catatan Author :

Terima kasih banyak atas semua sumber yang telah memberikan berbagai macam informasi, sehingga saya bisa membuat artikel ini. Sekali lagi, terima kasih banyak. :”D

Tidak ada komentar: