Sabtu, 12 Desember 2015

[Tugas] Tenik Analisis Meramalkan Kas Perusahaan

Tugas Soft Skill : Pengantar Bisnis




BAB12
Teknik Analisis Meramalkan Kas Perusahaan

  1. Pengertian Keuangan Perusahaan dan Estimasi
  2. Estimasi Penjualan
  3. Estimasi Produksi
  4. Estimasi Pembelian Bahan Langsung
  5. Estimasi Pemakaian Bahan Langsung
  6. Upah Langsung
  7. Estimasi Fabrikase
  8. Estimasi Harga Pokok Penjualan
  9. Estimasi Beban Penjualan
  10. Estimasi Beban Administrasi
  11. Estimasi Laba Rugi
  12. Estimasi Kas
  13. Teknik Analisis Data








1.       Pengertian Keuangan Perusahaan dan Estimasi

1.1.       Pengertian Keuangan Perusahaan

Teknik analisis meramalkan kas perusahaan adalah teknik untuk mengetahui keadaan sehat atau tidaknya kas pada perusahaan di masa mendatang ataupun sekarang.

Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :

a.    Neraca.

b.    Laporan laba rugi.

c.    Laporan perubahan ekuitas atau laporan perubahan modal.

d.   Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau laporan arus dana.

e.    Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aktiva, kewajiban, dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan laporan perubahan modal atau ekuitas.

Selain itu, dari semua jenis-jenis perusahaan, ada perusahaan yang bergerak di bidang keuangan. Perusahaan keuangan merupakan lembaga yang melaksanakan fungsi utama menyalurkan dana dari yang surplus atau berlebih kepada mereka yang kekurangan dana. Berikut adalah contoh perusahaan keuangan.

a.    Bank komersial (commercial banks), lembaga simpanan yang memiliki harta utama berupa pinjaman dan kewajiban utama lain, yaitu tabungan (deposits).

b.    Thrifts, lembaga simpanan dalam bentuk tabungan atau pinjaman, savings banks dan credit unions.

c.    Perusahaan asuransi, lembaga keuangan yang menjaga individu dan perusahaan (policy holders) dari kejadian yang buruk.

d.   Perusahaan sekuritas dan bank investasi, lembaga keuangan yang menjamin sekuritas dan terlibat dalam kegiatan sehubungan seperti broker surat berharga, jual beli surat berharga, dan menghasilkan pasar dimana surat berharga diperdagangkan.

e.    Perusahaan pembiayaan (finance companies), lembaga penghubung keuangan yang memberi pinjaman kepada individu dan bisnis.

f.     Reksa dana (mutual funds), lembaga keuangan yang menawarkan rencana simpanan dimana dana milik partisipan mengakumulasi tabungan selama tahun bekerja mereka sebelum diambil selama tahun penisun mereka.

Ada dua macam anggaran yang sering digunakan perusahaan, yaitu:

a.    Anggaran kas, proyeksi dari sumber dan penggunaan kas perusahaan.

b.    Anggaran operasi, suatu proyeksi tentang penghasilan dan biaya perusahaan.

Dalam anggaran kas dan operasi, perusahaan menggunakan uang dari penerimaan dan pengeluaran kas. Berikut adalah sumber-sumber anggaran tersebut.

a.    Sumber penerimaan kas, yaitu penjualan investasi jangka panjang, penambahan modal, pengeluaran surat tanda bukti hutang, penjualan tunai, kredit dari bank, dan sebagainya.

b.    Sumber pengeluaran kas, yaitu pembelian saham, pembayaran hutang, pembelian surat berharga, pembelian tunai, bayar pajak, dan sebagainya.



1.2.       Pengertian Estimasi

Estimasi adalah sebuah proses pengulangan. Pemanggilan ulang estimasi yang pertama dilakukan selama fase definisi, yaitu ketika kita menulis rencana pendahuluan proyek. Hal ini perlu dilakukan karena kita membutuhkan estimasi untuk proposal. Setelah fase analisis direncanakan ulang, kita harus memeriksa estimasi dan merubah rencana pendahuluan proyek menjadi rencana akhir proyek. Jadi, estimasi merupakan suatu metode dimana kita dapat memperkirakan nilai dari suatu populasi dengan menggunakan nilai dari sampel.

Lalu estimator sendiri adalah nilai pendugaan atau suatu data statistik, sebagai sampel yang digunakan untuk mengisi suatu parameter, seperti median, modus, rata-rata, varian, deviasi standar, proporsi, dan sebagainya. Namun estimator memiliki kriteria yang harus dipenuhi, yaitu di antaranya:

a.     Estimator tak bias, nilai ekspektasinya akan sama atau mendekati nilai parameter yang ditaksir.

b.     Estimator konsisten, dikatakan konsisten jika distribusi penduga memiliki nilai yang berkonsentrasi pada 0, meskipun ukuran sampel (n) bertambah banyak. Semakin besar ukuran sampel penduga akan memberikan nilai yang mendekati nilai parameter populasi yang diduga.

c.     Estimator terbaik, distribusi penduga memiliki variasi atau standar deviasi lebih kecil dibandingkan dengan penduga lainnya. Estimator terbaik sering disebut juga dengan estimator efisien.

Berikut adalah jenis-jenis estimasi.

a.    Estimasi titik, nilai yang berfungsi untuk suatu pendugaan dari parameter populasi.

b.    Estimasi interval, interval yang menyatakan keberadaan dari suatu parameter populasi. 



2.       Estimasi Penjualan

Estimasi penjualan merupakan ramalan unit dan nilai penjualan suatu perusahaan. Penyusunan perencanaan keuangan apabila disajikan dengan benar, maka informasi tersebut akan berguna bagi pihak manajemen perusahaan dalam rangka pengembangan usaha yang dilakukan. Apabila perencanaan keuangan dilakukan secara tepat maka pihak manajemen perusahaan mampu untuk berusaha secara maksimal dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.



3.       Estimasi Produksi

Estimasi produksi adalah anggaran penjualan yang disesuaikan terhadap perubahan persediaan. Produksi merupakan transformasi dari berbagai input atau sumber daya menjadi output, berupa barang dan jasa.

Input adalah berbagai sumber daya yang digunakan dalam memproduksi barang dan jasa. Input sendiri dibagi menjadi dua macam, yaitu:

a.    Input tetap (fixed inputs), input yang tidak dapat diubah dengan mudah selama periode waktu tertentu, kecuali dengan mengeluarkan biaya yang sangat besar (pabrik, perlengkapan khusus).

b.    Input variabel (variable inputs), input yang dapat divariasikan atau dapat diubah secara mudah dan cepat (bahan mentah, tenaga kerja terdidik).

Periode waktu dimana paling tidak ada satu input yang tetap disebut periode jangka pendek (short run), sedangkan periode waktu untuk seluruh input-an adalah variabel disebut jangka panjang (long run).

Dalam industri modern, aktivitas produksi bukan sekedar transformasi input ke ouput, tetapi dipandang sebagai penciptaan nilai tambah. Proses transformasi nilai tambah dari input menjadi output melibatkan:

a.    Komponen struktural terdiri dari bahan (material), mesin dan peralatan, tenaga kerja, modal, energi, informasi, tanah, dan sebagainya.

b.    Komponen fungsional terdiri dari supervisi, perencanaan, pengendalian, koordinasi, dan kepemimpinan yang berkaitan dengan manajemen dan organisasi.

Sistem produksi selalu berada dalam lingkungan, sehingga aspek-aspek lingkungan seperti perkembangan teknologi, sosial dan ekonomi, serta kebijakan pemerintah akan mempengaruhi keberadaan sistem produksi.



4.       Estimasi Pembelian Bahan Langsung

Estimasi pembelian bahan langsung ini didapatkan melalui pembelian barang secara langsung maupun sistem online, sehingga sangat menguntungkan bagi penjual maupun pembeli. Keuntungan tersebut dikarenakan penjual bisa menjual barang dagangannya dan si pembeli dapat menghemat biaya jika melakukannya dengan sistem online.



5.       Estimasi Pemakaian Bahan Langsung

Pemakaian bahan langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai bahan baku bahan pembantu dan bahan penunjang produksi.



6.       Upah Langsung

Upah langsung (direct labor) adalah biaya tenaga langsung benar-benar menghasilkan produk atau menyediakan layanan. Atau berarti upah yang diberikan secara langsung kepada pekerja.



7.       Estimasi Bahan Fabrikase

Estimasi fabrikase merupakan estimasi yang menjelaskan tentang beban pabrikase. Yang termasuk dalam beban fabrikase, yaitu sebagai berikut:

a.    Bahan langsung (direct materials), semua bahan yang membentuk bagian integral dari barang jadi. Contoh: biaya pembelian kayu di perusahaan mebel.

b.    Tenaga kerja langsung (direct labor), tenaga kerja yang dikerahkan untuk mengubah bahan langsung menjadi barang jadi. Contoh : Biaya untuk pembayaran pegawai yang membuat meja.

c.    Biaya overhead pabrik

1)   Bahan tidak langsung, bahan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu produk, tetapi pemakaiannya sedemikian kecil. Contoh: biaya untuk pembelian amplas, paku, lem, dan sebagainya.

2)   Tenaga kerja tidak langsung, tenaga kerja yang dikerahkan secara tidak langsung mempengaruhi pembuatan barang jadi. Contoh: biaya untuk membayar pengawas atau mandor.

3)   Biaya tidak langsung lainnya, contoh: biaya telepon, listrik, air dan sebagainya.



8.       Estimasi Harga Pokok Penjualan

Ringkasan dari anggaran produksi dengan memperhatikan tingkat persediaan akhir. Data yang diperlukan, yaitu:

a.    Data yang telah dihitung dalam anggaran produksi, anggaran bahan langsung, anggaran overhead dan anggaran tenaga langsung.

b.    Keakuratan atau ketepatan datanya dipengaruhi dalam data anggaran yang lain.



9.       Estimasi Beban Penjualan

Estimasi beban penjualan adalah beban si penjual karena terdapat beberapa faktor yang membuat perusahaan atau si penjual oleh pihak-pihak tertentu. Misalnya beban pajak, kerusakan barang-barang yang membuat perusahaan mengurangi penjualannya, dan lain-lain.



10. Estimasi Beban Administrasi

Beban administrasi perusahaan yang fokus dari kepentingan politik pada saat ini. Badan Penelitian Eim menjelaskan bahwa penyebab utama dari ukuran biaya administrasi di sektor pekerjaan sementara, yaitu:

a.    Tingginya jumlah pekerja pekerjaan sementara dan tingginya laju perubahan pada pekerja pekerjaan sementara (rata-rata tahunan 1,3 juta pendaftaran, 1,1 juta penempatan dan 15,6 juta pembayaran remunerasi).

b.    Perubahan undang-undang banyak dan perubahan kecil yang menghadapi sektor pekerjaan sementara.

c.    Penerapan sistem pembayaran remunerasi mingguan (bukan bulanan atau per 4 minggu), yang melekat pada penggunaan pekerja flex.



11. Estimasi Laba Rugi

Estimasi Laba Rugi adalah suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan pada suatu periode tertentu, yaitu meliputi:

a.    Laba, kenaikan modal saham yang dimiliki oleh perusahaan yang berasal dari pendapatan operasional perusahaan.

b.    Rugi, penurunan modal saham yang diakibatkan dari transaksi yang dilakukan oleh perusahaan pada suatu periode tertentu.



12. Estimasi Kas

Estimasi kas adalah laporan keuangan yang menunjukan berapa uang yang dimiliki oleh perusahaan itu karena dengan adanya laporan keuangan, perusahaan dapat mengetahui berapa jumlah uang atau kas yang ada, apakah perusahan tersebut memperoleh keuntungan atau kenaikan kas atau bahkan memperoleh penurunan kas. Atau secara lebih sederhana dapat disimpulkan estimasi kas merupakan kas bersih yang keluar dan masuk ke dalam suatu perusahaan.



13. Teknik Analisis Data

Dalam teknik analisis data yang akan dilakukan terdiri dari beberapa langkah, yaitu meliputi:

a.    Peramalan Penjualan

Untuk menyusun peramalan keuangan dalam penelitian ini penulis menggunakan metode regresi linier dan model-model yang terkomputerisasi. Analisis regresi merupakan metode yang lebih umum digunakan untuk meramalkan kebutuhan-kebutuhan keuangan dan tidak terlalu mudah terkena perangkap potensial dan metode prosentase penjualan. Pada analisis regresi ini, persamaan yang digunakan untuk menganalisa data adalah :

Y = a + bX

Keterangan :

Y     = variabel dependen

a      = intersep (titik potong kurva terhadap sumbu Y)

b      = kemiringan (slope) kurva linier

X     = variabel independen

Persamaan di atas dapat digunakan untuk menaksir nilai Y, jika nilai a, b, dan X diketahui. Nilai a merupakan nilai Y yang dipotong oleh kurva linier pada sumbu vertikal Y (a adalah nilai Y, bila X=0).

Nilai b adalah kemiringan (slope) kurva linier yang menunjukkan besarnya perubahan nilai Y sebagai akibat perubahan setiap unit nilai X. besarnya nilai a dan b konstan sepanjang kurva linier.

b.   Tingkat Pertumbuhan Penjualan

Adapun persamaan yang digunakan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan penjualan, yaitu:

Gt       = Tingkat Pertumbuhan Penjualan

SRt     = Penjualan pada tahun t

SRt-1  = Penjualan pada tahun t-1

c.    Penentuan besarnya AFN (Additional Fund Needed)

d.   Peramalan Neraca

e.    Peramalan Laporan Laba Rugi



~ Sekian ~



Sumber :











Catatan Author :

Terima kasih banyak atas semua sumber yang telah memberikan berbagai macam informasi, sehingga saya bisa membuat artikel ini. Sekali lagi, terima kasih banyak. :”D

Maaf jika format penulisannya jelek atau semacamnya. Saya copas dari pekerjaan saya di Microsoft Word yang sebenarnya rapi. Tapi jika ingin melihat hasil pekerjaan saya yang asli, bisa klik [Download]. 

Tidak ada komentar: