Minggu, 09 Agustus 2015

Alone


Hei! :)
Mm, ini mungkin bukan pertama kalinya aku berkeluh kesah di blog. Aku memang sering curhat, apalagi tentang kisah percintaanku. Saking tak bisa berceritanya ke orang lain, aku malah curhat ke dunia maya seperti di blog ini misalnya.


Kali ini aku takkan membahas tentang hal percintaan atau semacamnya. Aku ingin curhat tentang kesendirianku.

Ahahaha, lebay? Atau kalian bisa berpendapat aku ini seseorang yang mengenaskan.

Terserah, aku tak peduli.

Teman-temanku memang banyak. Iya, teman. Temanku sejak masih bayi, masih bersamaku, walau komunikasi kami terputus karena beberapa hal. Tapi kenyataan kalau aku punya banyak teman tidak membuatku merasa kalau aku tidak pernah sendiri.

Kalian tidak tahu, ah! Mungkin kalian tahu karena pernah merasakannya juga.

Kita, manusia, pasti pernah merasakan apa itu rasanya sendirian, tanpa orang lain di sekitar kita. Aku sering merasakannya, saat diriku berada di rumah sendirian.

Yap! Itu contoh kecilnya. Pasti pernah, kan?

Kalian yang punya saudara kandung atau orang lain selain orang tua mestinya bisa lebih bersyukur. Setidaknya di tempat ternyaman kalian masih tidak sendiri dengan jangka pendek. Beda kalau kalian punya saudara dan sedang ada di rumah tapi kalian malah memilih untuk mengurung diri di kamar. Kusarankan untuk jangan sering-sering mengurung diri di kamar, oke?

Jujur, aku sering melakukannya, bahkan hampir tiap hari saat aku masih SMP sampai tahun pertama di SMK.

Aku tak tahu pasti kenapa bisa begitu, mungkin karena hobi mendengarkan radio yang jadi faktornya. Saat pagi sampai sore, aku sibuk dengan kegiatan sekolah. Lalu pulang sudah adzan Maghrib. Hal yang kukerjakan setelah itu hanya mandi, makan, belajar (mendekam di kamar), kemudian tidur. Komunikasiku dengan orang tua berkurang. Bahkan dengan Mama pun mungkin hanya 1-2 halaman jika ditulis di atas kertas.

Miris? Ahahahaha, iyalah...

Soal Bapak (ini panggilanku pada ayah), Bapak berangkat kerja jam 8. Saat aku berangkat sekolah, Bapak sedang shalat Subuh lalu tidur lagi karena pulang larut. Kalaupun bicara padaku di hari biasa, itu hanya seputar tambahan uang saat ada bayaran sekolah atau keperluan lainnya, dan yang paling sering karena aku minta bantuan tentang motor yang bermasalah. Just it.

Di hari libur pun, dulu, Bapak tetap bekerja atau terkadang pergi ke arisan keluarga dengan Mama. Waktu kami untuk bicara banyak hal memang hanya hari libur, yaitu hari Minggu. Kadang aku milih pergi dengan teman (seringnya ke J-Fest) sehingga waktu untuk berkumpul jadi sedikit.

Saat aku membicarakan ada rencana pergi di hari libur dengan teman, aku merasa mereka tidak mau aku pergi. Mereka memang bilang tidak apa-apa, dan menyahut dengan agak overprotective, seperti: Sama siapa perginya? Pulang jam berapa? Nanti dijemput sama Bapak ya, pulangnya. Itu sahutan dari Mamaku.

Ehehe, kalau Bapak cuma sedikit menyahut, tapi aku tak bisa berkutik sama sekali. Lidahku rasanya kelu, dan akhirnya suaraku terdengar gugup.

Aku tahu, mereka tak mau aku kenapa-kenapa. Well, aku anak satu-satunya yang bisa mereka andalkan kelak. Dan juga, aku ini perempuan. Tubuhku lemah, masih kalah dengan kekuatan laki-laki. Sekuat apapun perempuan, pasti masih kalah dengan kekuatan fisik laki-laki. Terlebih lagi, sewaktu masih kecil, aku sering sakit-sakitan.

Hmm, mungkin sebulan sekali panas. Hampir tiap hari kena flu, pilek, sampai harus bawa saputangan kemana-mana. Lucu, kan? Ehehe...

Oh iya, di ujian akhir, SD, SMP, bahkan SMK, aku selalu kena serangan flu, loh. Parahnya waktu kelas 6 SD, badanku demam. Mungkin efek dari UN nya itu, makanya jadi kepikiran banyak hal (yang berbau negatif seperti tidak lulus dsb) dan terbawa ke badan, sampai demam.

Tapi aku bersyukur, nilaiku tidak turun. :) Terima kasih, Ya Allah. Rasanya tidak sia-sia aku belajar dengan memaksakan tubuhku yang tidak fit waktu itu.

Kembali ke topik, oke?

Mm, ah, aku jadi bingung harus menceritakannya dari mana.

Oh, aku ingin tanya, walau aku tahu, tak ada yang menjawabnya.

Apa kalian pernah merasa asing dengan rumah sendiri? Pada rumah yang sudah kalian tempati sejak sebelum kalian lahir? Atau rumah yang kalian tempati baru-baru ini?

Ahaha, tapi kalau baru-baru ini, aku sih maklum. Namanya juga baru tinggal, atmosfernya masih belum bisa membuat kalian nyaman. Tapi langkah awal ya harus menyamankan diri, kan? :)

Nah, bagaimana kalau yang sudah lama tinggal tapi masih tidak nyaman? Gampangnya, kalian masih parno dengan rumah sendiri, sepertiku.

Yo! Onaji da yo!

Sampai sekarang (meski rumah ini sudah ditempati sejak aku belum lahir dan masih di kandungan Mama), aku masih merasa takut kalau sendirian di rumah.

Penakut? Terserah~

Toh, kalau kalian yang belum kenal denganku pasti agak bingung. Ahaha. Kenapa? Karena aku sering pergi ke tempat asing sendiri.

Tapi kok takut dengan rumah sendiri?

Tunggu, kok jadi ngomongin soal ketakutan, ya? Ahahaha, fokus ke sini dulu, oke?

Untuk pertanyaan awal, jujur, aku belum ketemu jawaban yang pas. Ada banyak kemungkinan, tapi you know-lah. Soal 'penghuni' lainnya itu, loh~

Anggap saja aku merasa memang 'ada'.

Yaaa, tidak heran sih, di rumahku ada ruang bawah tanah. Awalnya dijadikan dapur, tapi sekarang beralih fungsi jadi gudang. Heeeh, seram, kan?

Ini cerita lama, aku kurang tahu secara pasti karena ini terjadi saat umurku masih berumur 1 tahun.

Jadi, saat aku masih belum bisa berjalan sendiri, aku dibelikan kursi dorong yang khusus untuk anak-anak latihan berjalan itu, loh. Hmm, sensasinya seperti kita sedang jalan, padahal di saat yang bersamaan kamu sedang duduk. Nah, aku sedang mencari kedua orang tuaku. Katanya, jalan ke bawah tangga belum dikasih pintu.

Singkatnya aku jatuh di tangga menuju ruang bawah tanah (dapur) itu. Mama di kamar mandi, Bapak di kamar kalau tak salah. Hmm, tapi anehnya aku tak apa-apa. Justru Mama yang sakit.

Ikatan ibu dan anak memang kuat, ya? Aku jadi sadar loh, sakit seorang anak akan dirasakan oleh ibunya. Tapi anehnya, aku malah sering tertular penyakit Bapak. Semacam kalau Bapak sakit, nantinya aku juga ikut sakit.

Lanjut! Saat aku mengisi blog ini, aku sedang sendiri di rumah, loh~ :)

Aku jadi sering sendirian menjaga rumah setelah lulus SMK. Jadi tidak heran kalau aku kangen dengan kegiatan sekolah. Fokusku selalu ke sekolah selama di SMK. Deadline kapanpun untuk semua mata pelajaran. Stres? Yaaa, begitulah? Ahahaha, makanya aku cukup terhibur saat menghabiskan waktu dengan teman ekskul. Thanks INORI! :) ATEENA juga!! :*

Aku tahu, bukan hanya aku. Kalian juga pasti melakukannya.

Mm, seperti terlihat senang saat bersama yang lain, tapi kalau sendiri akan terlihat berbeda. Aku juga begitu. Entah apa alasannya, apa karena memang benar-benar senang atau hanya pura-pura. Tapi kalau aku, yaaa aku memang senang. Kadang pernah kok pura-pura, saat badmood. Aku tak tahu pendapat yang lain soal mereka sadar atau tidak, tapi aku usahakan untuk menutupinya walau tetap kelihatan juga, mungkin.

Sekarang ini, aku memang di rumah, seperti sedang disangkar.

Aku sih tak keberatan, tapi rasanya aneh. Tetangga yang seumuran denganku memilih untuk kerja sedangkan aku kuliah.

Kuliah = sekolah.

Kuliah = belajar normal (resmi).

Itu suatu tekanan yang berat untukku di bulan Juni. Bulan Juli aku sudah sibuk mondar-mandir ke kampus. Tanggal 3 Juli aku ikut kuliah perdana. Tapi yaaa aku kembali menganggur selama bulan Agustus dan itu sangat menyebalkan!!

Hmph, aku lupa harus melanjutkan proyek novelku, ahahaha.

Err, intinya aku tak mau sendirian di rumah. Walau ada banyak hal yang harus kulakukan, tapi konsentrasiku selalu buyar. Makanya aku tak bisa melanjutkan proyek, karena yaaa writer block. Pas writer block, aku jadi merasa kesepian lagi.

Haaah, aku anak tunggal.

Ya, anak tunggal.

Jadi jangan heran kalau kalian mendadak ke rumah tapi aku malah ke duniaku sendiri. Seringnya menganggap boneka sebagai teman. Bukan hanya boneka, buku tulia dan buku sketsa jadi tempat pelampiasanku. Oh, blog juga kok!

Tapi aku sadar, masih saja risih kalau sendiri.

Ehehehe, aku tak tahu lagi harus bagaimana. Untuk sekarang, aku ingin menyibukkan diri di luar rumah. Suntuk di rumah terus, aku ingin ke Elex Center tiap hari karena aku sudah menjadi member di sana. Tapi aku bingung meminta izin ke orang tua.

Beginilah suka dukaku sekarang, calon maba yang masih harus menganggur selama sebulan lebih. :)

Oh, orang tuaku sudah pulang dari acara halah bihalal keluarga besar! :D

Jaa!! Bye, bye!!
CHAU!!

Tidak ada komentar: