Selasa, 18 Agustus 2015

The Last Step is Failed, Bru.....

Hei... #lemas
Haaaaah...
Ini masih bersangkutan dengan isi blogku yang sebelumnya. Masih tentang Move On. 

Di isian blog itu aku sempat cerita kalau aku tinggal mencoba step terakhir.

Well, aku gak akan bilang kalau ini kebetulan. Gak ada yang namanya kebetulan, yang ada hanya takdir atau sesuatu yang sudah direncanakan. Sama saja dengan takdir, kan? ._. Bedanya kalau direncanakan itu secara tidak langsung sama dengan takdir. Oh oke, ini akan panjang kalau kuceritakan, ahahaha.

Nah, di blog itu aku meng-update-nya tanggal 13 Agustus 2015. Sialnya gambar yang kuupload malah hilang karena kuedit lagi lewat ponsel. -_-

Besoknya (14 Agustus 2015) aku diminta untuk menemani temanku nonton bioskop. Awalnya senang, mungkin yang ditonton itu Conan, tapi ia maunya nonton Pixels. Sebelum itu ia nanya, apa aku sibuk dsb. Toh, aku juga nganggur, yaudah kutemani. Ahahaha, aku juga sebenarnya gak bisa nolak ajakan temanku ini. Kalau memang bisa ya aku terima, tapi kalau gak ya gak. Dari dulu aku memang susah nolak orang-ssu... #pundung

Firasatku agak gak enak, motorku mulai susah dinyalain. Pertanda minta diservis (lagi).

Dengan perasaan was-was aku berangkat ke tempat bioskopnya. Aku gak ngisi bensin karena kupikir masih bisa dipakai bolak-balik ke sana. Lalu sesampainya di tempat parkir, tiba-tiba motorku mati.

Panik? Iyalah!

Padahal tinggal nanjak terus parkir, malah mati.

Untungnya nyala lagi. Huft, motorku terparkir dengan aman dan nyaman. Aku langsung lari ke lantai teratas mall, ke tempat bioskopnya.

Huaaa... Ramai dan harus ngantri buat beli tiketnya.

Aku mencari temanku yang ternyata sudah sampai duluan, tapi malah ke bawah lagi. Dia bawa adiknya, aku cuma ngangguk, gak mempermasalahkannya.

Saat ngantri, si objek(?) dari percobaan step terakhirku datang!

Aku jantungan lihat itu orang.

Sial! Daku masih belum siap-nodayo!

Ugh, secara reflek aku menghindarinya. Saat mereka bicara dsb, aku juga menghindar, seolah gak lihat. Ahaha, payaaah!!

Walau menghindar, bukan berarti aku masih suka atau semacamnya. Ini murni karena seluruh badanku masih terbiasa menghindar. Kalau jantungku bisa terdengar sampai keluar, aku yakin dengan sangat aku gak deg-degan. Sedikit sih, itupun karena kaget loh!

Tapi dari situ aku tahu, misiku masih gagal.

Aku gak kepikiran untuk pisah saat itu, padahal aku bisa kalau aku bilang.

Err, otakku agak nge-blank.

Kalaupun misah, aku bingung cari alasannya.

Rasanya gak mungkin aku bilang blak-blakkan dan bilang, "Aku mau nonton Conan aja, udah ada yang nemenin ini."

Demi apa aku gak sanggup!

Nanti yang ada malah jadi nonton Conan. Kan aku jadi gak enak. =∆=

Aku nurut nonton Pixels meski bingung sama jalan ceritanya. Sewaktu masih kecil, aku gak terlalu suka main pixels atau Pack-man. Tapi filmnya seru, bisa buat aku ketawa. Ahahaha, ada unsur homonya pula lagi. Agak menjijikan, menurutku. =∆=

Saat pulang, aku memang ada niat cari bahan-bahan untuk ospek. Ia ingin menemaniku mencari, tapi adiknya minta pulang.

Daripada mereka pisah, mending aku yang misah dengan mereka. Toh, pulangnya aku juga sendiri kok~

Forever alone banget, ya?

Pfft, gak apa-apa...

Ya, intinya... Aku sadar kalau aku harus membiasakan tubuhku untuk tidak menghindar. Demi kesuksesan misi move on-nya!! ¶(°~°

Hmm, tapi sialnya, otakku yang masih nge-blank buat sikap cerobohku muncul.

Motorku mogok, benar-benar mogok!

Untungnya di dekat tempat motorku mogok, ada bengkel. Sempat merepotkan dua bapak-bapak, terus dibantu ke tempat bengkelnya. Kata abang tukang bengkel, kabel staternya putus. Biaya yang dikeluarkan gak banyak, soalnya aku cuma bawa uang pas-pasan. Alhamdulillah.

Selesai diservis, aku langsung pergi (setelah bayar juga tentunya).

Karena blank, aku lupa kalau jas hujan dikeluarin dari box. Aku baru ingat setelah beli bahan-bahan untuk ospek di dekat rumah. Mumpung belum sampai rumah, aku balik lagi ke sana. Abangnya ketawa lihat aku balik lagi, padahal udah sejam lebih aku pergi.

Sumpah, aku senyum-senyum sendiri di jalan.

Sempat ketawa sampai diliatin orang, wwwww!

Segitu aja curhatanku tentang kegagalan move on-nya~

Tapi bukan berarti gak move on loh, cuma masih kesulitan untuk menghilangkan kebiasaan menghindar. :^D

Oh! Aku dapat ide cerita dan semalam buat draftnya sampai chapter 7!

Sekarang aku mau memfokuskan diri dengan semua proyek-proyekku~ :*
Bye, bye!!
CHAU!

Tidak ada komentar: